Pertamina-PTPN Kerja Sama Produksi Energi Biometan Pakai Limbah Sawit

Soe International Conference 2022

Pertamina-PTPN Kerja Sama Produksi Energi Biometan Pakai Limbah Sawit

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 19 Okt 2022 14:52 WIB
Dok Pertamina
Foto: Dok Pertamina
Jakarta -

Pertamina Group melakukan percepatan peningkatan kontribusi energi baru dan terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional. Salah satu caranya ialah mendorong pemanfaatan Compressed Biomethane bagi sektor industri di tanah air.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama hulu ke hilir penyediaan Compressed Biomethane antara Pertamina NRE melalui afiliasinya Pertagas Niaga dengan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III dalam acara State-Owned Enterprises International Conference di Nusa Dua, Bali

"Pertamina NRE merupakan ujung tombak Pertamina dalam melakukan transisi energi. Kami fokus pada bisnis energi bersih. Kami sangat antusias dengan kerja sama antar BUMN dalam penyediaan gas dari sumber energi terbarukan ini. Sinergi ini bagian dari upaya transisi energi yang dilakukan BUMN," ungkap CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro dalam keterangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerja sama antara Pertamina NRE dengan PTPN III mencakup pengembangan fasilitas produksi biomethane. PTPN III akan menyuplai bahan bakunya, yaitu berupa limbah cair kelapa sawit atau lebih dikenal dengan palm oil mill effluent (POME) yang dihasilkan dari pabrik kelapa sawit milik PTPN III di Bah Jambi, Sei Silau, dan Sei Meranti.

POME diolah menjadi biogas dan kemudian dilakukan pemurnian dan dikompresi menjadi compressed biomethane di plant milik Pertamina NRE.

ADVERTISEMENT

Pertagas Niaga membeli compressed biomethane dari Pertamina NRE dengan total volume mencapai 300 MMBTU/hari per lokasi pabrik. Pada tahap pertama, compressed biomethane ini akan disuplai untuk memenuhi kebutuhan industri di wilayah Sumatera Utara. Penggunaan compressed biomethane ini mendukung mendorong tercapainya Nett Zero Emission tahun 2060 atau lebih cepat.

Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro, Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani, dan President Director PT Pertaga Niaga, Aminuddin yang disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury dan Direktur Strategi, Portfolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina A. Salyadi Dariah Saputra.

Compressed renewable gas diyakini bakal memberi kontribusi yang signifikan dalam mendukung transisi energi di Indonesia untuk mewujdukan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

Pemanfaatan Compressed biomethane selain berkontribusi baik bagi lingkungan diharapkan mampu mengurangi impor LPG sehingga membantu penghematan keuangan negara. Sumber bahan baku untuk memproduksi compressed biomethane di Indonesia sangat beragam.

Sebagai negara penghasil minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terbesar, Indonesia mempunyai potensi besar untuk memanfaatkan limbah CPO dan juga limbah pertanian serta limbah peternakan lainnya untuk menjadi biogas maupun biometan sebagai energi terbarukan.

Pertamina berkomitmen penuh untuk mengimplementasikan ESG dan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Inisiatif perdagangan karbon sangat mendukung Tujuan ke-13, yaitu penanganan perubahan iklim.
Attachments area




(hal/zlf)

Hide Ads