Hary Tanoe Banting Setir ke Bisnis Batu Bara, Labanya 'Menggila' Jadi Rp 696 M

Hary Tanoe Banting Setir ke Bisnis Batu Bara, Labanya 'Menggila' Jadi Rp 696 M

Tim detikcom - detikFinance
Selasa, 25 Okt 2022 12:36 WIB
Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe adalah seorang pengusaha dan tokoh politik asal Indonesia. Hary adalah pemilik dari MNC Group. Di bidang politik, dia merupakan pendiri dan Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Partai Perindo). Reno/detikcom.
Hary Tanoesoedibjo/Foto: Reno Hastukrisnapati Widarto
Jakarta -

Hary Tanoesoedibjo beberapa waktu lalu mengubah lini bisnis PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) dari maskapai penerbangan menjadi batu bara. Langkah ini berbuah sangat manis.

Mengutip keterbukaan informasi BEI, Selasa (25/10/2022), IATA mencatatkan pendapatan US$ 137,62 juta atau Rp 2,1 triliun (kurs Rp 15.500) untuk tahun berjalan, melonjak 182,89% year-on-year (yoy) dari US$ 48,65 juta atau Rp 754 miliar pada sembilan bulan pada 2021.

Kenaikan tajam juga dapat dilihat jika dibandingkan dengan total pendapatan pada kuartal yang sama tahun lalu, dari US$ 24,80 juta pada kuartal III-2021 menjadi US$ 53,97 juta di kuartal III-2022 atau sebesar 117,61%. Dampak dari peningkatan pendapatan yang telah disebutkan di atas, EBITDA perseroan pada sembilan bulan di 2022 tumbuh positif 215,20% mencapai US$ 63,41 juta, dari US$ 20,12 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan secara kuartal, EBITDA pada kuartal III-2022 tercatat sebesar US$ 18,71 juta, menguat 47,23% dibandingkan kuartal III-2021. Selain itu, laba bersih perseroan melambung 344,75% yoy dari US$ 10,11 juta atau Rp 156 miliar pada sembilan bulan 2021 menjadi US$ 44,95 juta atau Rp 696 miliar pada sembilan bulan 2022, yang juga mewakili peningkatan sebesar 109,11% yoy dari US$ 6,25 juta di kuartal III-2021 menjadi US$ 13,08 juta pada kuartal yang sama tahun ini.

Melesatnya kinerja perusahaan Hary Tanoesoedibjo merupakan hasil dari langkah strategis perseroan yang mengalihkan fokus bisnisnya menjadi perusahaan yang bergerak di bidang energi dan investasi, dengan mengakuisisi PT Bhakti Coal Resources (BCR).

ADVERTISEMENT

BCR merupakan perusahaan induk yang mengelola 8 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dimana 3 IUPnya sudah dalam tahap produksi dan IUP lainnya ditargetkan untuk beroperasi secara bertahap mulai tahun depan.

Mendekati akhir 2022, IATA menggenjot output produksi batu bara. Hingga akhir September 2022, perseroan telah memproduksi lebih dari 3 juta MT, lebih tinggi 64,1% dari produksi tahun lalu yang hanya 1,8 juta MT.

Perseroan menargetkan produksi sebanyak 10 juta MT tahun depan dan akan terus meningkat seiring bertambahnya cadangan terbukti hasil eksplorasi. IATA optimis cadangan batu bara untuk semua IUP setidaknya mencapai 600 juta MT.

Hingga sembilan bulan 2022, perusahaan Hary Tanoesoedibjo telah menjual 2,9 juta MT batu bara. Prospek cerah IATA semakin dikuatkan dengan telah ditandatanganinya kontrak pembelian jangka panjang antara BCR dengan para trader batu bara. Perseroan memperkirakan akan memperoleh tambahan pendapatan sebesar US$ 108,42 juta dari kontrak ini dan akan terus memperbanyak kontrak di masa depan, mencari peluang untuk akuisisi tambang baru, menakar prospek lain yang berkaitan dengan energi terbarukan, serta berevolusi guna meningkatkan sinergi dan efektifitas di semua lini.

Lihat juga video 'Cerita Anang Hermansyah Bertemu Hary Tanoesoedibjo Bahas Token ASIX':

[Gambas:Video 20detik]



(ara/fdl)

Hide Ads