4 Fakta Biang Kerok Harga 'Solar' Cs Naik

4 Fakta Biang Kerok Harga 'Solar' Cs Naik

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 03 Nov 2022 08:20 WIB
Infografis harga asli BBM Pertalite dan Solar
Foto: Infografis detikcom/Zaki Alfarabi
Jakarta -

Semua SPBU telah melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar, mulai dari Pertamina, Shell, dan BP. Ketiga perusahaan BBM itupun mengungkap faktor-faktor yang menyebabkan jenis BBM solar mengalami kenaikan.

Berikut Fakta-faktanya:

1. Harga BBM Diesel Naik

PT Pertamina (Persero) telah menaikkan harga jenis bahan bakar minyak (BBM) solar nonsubsidi, yakni Pertamina Dex dan Dexlite. Harga terbaru mulai berlaku sejak 1 November 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari situs resmi Pertamina, Pertamina Dex kini dijual Rp 18.550 dari sebelumnya Rp 18.100. Sementara Dexlite dijual Rp 18.000 dari sebelumnya Rp 17.800.

Kemudian, BP Diesel menjadi Rp 18.380 per liter naik dari Rp 17.990/liter. Terakhir, BBM Shell yang naik adalah V-Power Diesel yang kini dijual Rp 18.840/liter dari sebelumnya Rp 18.450/liter.

ADVERTISEMENT

2. Pernyataan Pertamina

PT Pertamina (Persero) mengungkap alasan atas kenaikan harga Pertamina Dex dan Dexlite. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, pertama kenaikan harga dua BBM diesel itu karena permintaan yang tinggi akan bahan bakar diesel di dunia.

"Penyesuaian harga Dex Series disebabkan oleh tingginya permintaan bahan bakar diesel di dunia sebagai salah satu substitusi bahan bakar gas," kata Irto kepada detikcom, Rabu (2/11/2022).

Kedua, MOPS (Mean of Platts Singapore) Kerosene sebagai harga acuan diesel diketahui tengah di level yang cukup tinggi. Irto menyebutkan pada periode 25 September sampai 24 Oktober rata-rata US$ 130 per barel.

"MOPS Kerosene sebagai acuan harga diesel pada periode 25 September - 24 Oktober di angka rata-rata US$ 130/barel," pungkasnya.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Lihat juga Video: 4 Rekomendasi Cak Imin untuk Jokowi, Dari Subsidi BBM hingga Listrik

[Gambas:Video 20detik]



3. BP

Lalu, dari pihak BP juga mengungkap sejumlah alasan atas penyesuaian harga yang efektif berlaku pada 2 November 2022. PT Aneka Petroindo Raya yang merupakan perusahaan joint venture BP Global dengan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengatakan penyesuaian harga itu dilakukan karena berbagai faktor.

"Memang betul ada penyesuaian harga dengan mempertimbangkan berbagai faktor, diantaranya harga minyak dunia, biaya operasional dan kondisi pasar," jelas Direktur Marketing BP-AKR, Vanda Laura, kepada detikcom.

Pihaknya akan terus memantau situasi global saat ini. Tentunya hal ini berkaitan juga dengan penentuan harga BBM BP.

"Kami akan terus memantau situasi dan melakukan adaptasi yang diperlukan untuk penentuan harga bahan bakar," lanjutnya.

4. Shell

VP Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea mengungkap sejumlah faktor yang mendorong penyesuaian harga pada BBM Shell. Penyesuain harga juga sejalan dengan ketentuan dan peraturan pemerintah.

"Mengenai harga jual BBM, dan dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti Mean of Platts Singapore (MOPS), kondisi dan volatilitas pasar, nilai tukar mata uang asing, pajak pemerintah dan bea cukai, biaya distribusi dan biaya operasional, kinerja perusahaan serta aktivitas promosi yang sedang berjalan," jelasnya.

Secara rinci, dikutip dari Instagram resmi Shell Indonesia, harga Shell Super turun jadi Rp 13.550/liter dari sebelumnya Rp 14.150/liter.


Hide Ads