RI Dapat Rp 310 T dari 'Matikan' PLTU Batu Bara, Ini BUMN yang Kecipratan

KTT G20

RI Dapat Rp 310 T dari 'Matikan' PLTU Batu Bara, Ini BUMN yang Kecipratan

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 15 Nov 2022 20:15 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Foto: KEMENKO MARVES
Jakarta -

Indonesia akan mengantongi pendanaan US$ 20 miliar atau Rp 310,4 triliun (kurs Rp 15.502) dari negara G7 untuk mempercepat pelaksanaan transisi energi seperti mempensiunkan PLTU batu bara. Pendanaan ini masuk dalam mekanisme Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pendanaan itu akan dikelola oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

"Dalam waktu enam bulan pemerintah Indonesia akan memimpin persiapan rencana aksi kemitraan ini. Program transisi energi Indonesia ini akan dimobilisasi oleh PT SMI," kata Luhut di Bali International Convention Center (BICC), Selasa (15/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PT SMI adalah BUMN berstatus special mission vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan. Nantinya pembiayaan ini dijalankan dalam bentuk Public Private Partnership (PPP).

Luhut mengatakan perubahan iklim adalah masalah darurat global yang tidak bisa diabaikan. Indonesia sebagai negara kepulauan di dunia, memiliki peran penting untuk menghindari dampak buruk perubahan iklim.

ADVERTISEMENT

Salah satu kunci menyelesaikan persoalan perubahan iklim tersebut adalah dengan transisi energi. Indonesia dipastikan akan berupaya mempercepat pengurangan emisi dengan mendorong energi baru terbarukan (EBT).

"Indonesia berkomitmen ekonomi rendah karbon dengan transisi energi adalah kuncinya. Kami percaya kami tidak boleh mengorbankan pembangunan ekonomi, tetapi kami juga harus membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan untuk generasi mendatang," ujar Luhut.

(aid/ara)

Hide Ads