Rusia kembali menyerang Ukraina. Hal ini membuat jutaan warga Ukraina tak bisa menikmati aliran listrik. Pasalnya Rusia menyerang infrastruktur energi di Ukraina.
Dikutip dari aljazeera disebutkan, penyerangan ini turut mengganggu pasokan listrik dan air di seluruh Wilayah di Ukraina.
Bukannya menyesal, Rusia justru menyalahkan Ukraina karena tak mau melakukan perundingan untuk mengakhiri perang yang dimulai pada 24 Februari tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Kamis penduduk kota Kherson berupaya untuk menyimpan makanan, selimut, dan pakaian musim dingin dan meminta korek api ketika para sukarelawan mengirimkan perbekalan di kota tersebut.
Memang sejumlah kota di Ukraina diserang oleh Rusia ketika musim salju. Pejabat Ukraina mewanti-wanti jika ke depan kondisi akan semakin sulit.
"Saat ini lebih dari 10 juta orang Ukraina tanpa listrik," Presiden Ukraina Volodymyr Zelenzkyy dikutip dari aljazeera, Jumat (18/11/2022). Zelenzkyy menilai Rusia sebagai negara teroris yang membuat Ukraina menderita.
Dewan energi pemerintah Ukraina Oleksandr Khachenko mengungkapkan saat ini 50% wilayah Ukraina mengalami gangguan listrik.
Wilayah timur Kharkiv juga diserang oleh Rusia. Gubernur Synegubov menyebut jika serangan terjadi di infrastruktur penting di kota itu.
Juru Bicara Rusia Kremlin Dmitry Peskov menyebutkan serangan ini adalah konsekuensi yang harus ditanggung Ukraina karena menolak negosiasi untuk penyelesaian masalah.
Peskov menyebutkan jika Ukraina memang tak ingin melakukan negosiasi dengan Rusia. Dia juga menyebut Rusia akan melanjutkan operasi militer khusus.
(kil/eds)