Pertamina Patra Niaga Salurkan 11 Ribuan Konversi LPG ke Nelayan-Petani

Yudistira Perdana Imandiar - detikFinance
Selasa, 22 Nov 2022 12:13 WIB
Foto: Dok. Pertamina
Jakarta -

Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM bersama dengan Komisi VII DPR RI melalui penugasan kepada Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading berupaya melanjutkan program konversi LPG bagi nelayan dan petani. Puluhan ribu paket converter kit telah disalurkan kepada nelayan dan petani sejak 2016.

"Sejak tahun 2016 hingga 2021, pemerintah telah menyalurkan 85 ribu lebih paket konverter kit pada nelayan. Untuk petani, sejak tahun 2019 sudah disalurkan 14 ribu lebih paket konverter kit," jelas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam keterangan tertulis, Selasa (22/11/2022).

Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Soeparwoto mengatakan konversi BBM menjadi LPG akan mendorong penghematan biaya dan energi yang lebih bersih sehingga mengurangi pencemaran.

"Dari laporan, 1 tabung LPG 3 Kg setara setidaknya 7 liter BBM, jelas sangat menghemat. Di sisi lingkungan emisi gas juga lebih kecil. Penghematan sekecil apapun harus dilakukan dan didukung, supaya nelayan dan petani lebih sejahtera," tutur Sugeng.

Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menyatakan pihaknya meneruskan target penugasan penyaluran paket konverter LPG bagi nelayan dan petani hingga akhir tahun 2022.

"Pertamina Patra Niaga mendapatkan amanah untuk menyelesaikan konversi BBM ke BBG bagi nelayan di 51 kota/kabupaten dan petani yang tersebar di 50 kota/kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Mars Ega.

Hingga 20 November ini, paparnya, Pertamina Patra Niaga telah menuntaskan penyaluran lebih dari 11 ribu unit konversi LPG, terdiri dari 5.244 paket konverter kit bagi nelayan dan 6.655 paket konverter kit bagi petani. Pertamina Patra Niaga menggunakan program One Village One Outlet (OVOO) untuk memastikan ketersediaan dan kelancaran distribusi LPG.

"Keberlanjutan program konversi dapat berjalan dengan baik dengan memastikan stok LPG, melalui OVOO saat ini sudah 95% kelurahan atau desa dilayani setidaknya satu outlet LPG. Harapannya, program dan paket konversi ini dapat berkelanjutan dan terus memberikan manfaat besar bagi nelayan dan petani di Indonesia," tutur Mars Ega.

Tusman, salah satu nelayan di Kutawaru, Cilacap Jawa Tengah yang sudah memanfaatkan bahan bakar gas untuk kapalnya mengatakan penggunaan gas sebagai bahan bakar kapal terbukti jauh lebih hemat.

"Untuk jarak tempuh, 1 tabung LPG 3 Kg itu setara sekitar BBM 7-8 liter, jadi bisa dibayangkan selisih harga untuk bahan bakar kapal untuk jarak yang sama," ujar Tusman.

Simak juga Video: Konversi LPG 3 Kg ke Kompor Induksi: Dikritik Mulan Jameela-Ditunda Pemerintah






(akn/hns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork