PT Vale Indonesia Tbk akan menyerap sebanyak 12 ribu tenaga kerja dalam persiapannya membangun Blok Pomalaa, kawasan industri nikel di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Hal ini disampaikan oleh CEO PT Vale Indonesia Febriany Eddy, dalam sambutannya di seremonial Ground Breaking Blok Pomalaa, Minggu (27/11/2022).
"Pembukaan proyek ini kami harapkan dapat menyerap tenaga kerja sampai 12 ribu orang dari pabrik dan tambang," ujar Febri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Febri mengatakan, PT Vale menggunakan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang disediakan oleh perusahaan asal China, Zhejiang Huayou Cobalt Company. Nantinya secara bertahap, akan ada beberapa peralihdayaan kepada tenaga kerja RI.
Sementara itu, Senior Manager Communication PT Vale Indonesia, Bayu Aji mengatakan, pihaknya mengutamakan pembukaan lowongan kerja untuk masyarakat lokal Kolaka terlebih dahulu. Bila tidak mencukupi, akan di oper ke regional.
"Kalau kita ngerekrit begini selalu. Lowongan kerja awalnya masyarakat lokal dulu. Jadi kalai di Vale itu kita kalau merekrut apa-apa, cari di internal. Di internal nggak dapet, kita keluarkan di lokal. Kalau lokal tidak dapat baru keluarin di regional. Regional nggak dapet, kita keluarkan nasional. Nasional nggak dapet, baru kita cari ekspat (tenaga asing)," terang Bayu, kepada detikcom.
Bayu mengatakan, persoalan lowongan tenaga kerja ini akan menyesuakan dengan kebutuhan dan ketersediaannya. Apabila di daerah tidak tersedia, mau tidak mau PT Vale harus memperluas cakupan daerahnya.
"Kita kan nyarinya belum tentu dapat di situ. Kita cari 12 ribu orang apakah orang kolaka semua bisa? Bisa jadi juga nggak," ujarnya.
Bayu pun menunjukkan salah satu lowongan kerja PT Vale yang di unggah lewat LinkedIn yakni lowongan posisi sebagai 'Communication Officer Pomalaa' yang dibuka khusus untuk masyarakat lokal Pomalaa. Ia menambahkan, pihak terus membuka lowongan umum secara berkala sesuai dengan kebutuhan di saat tersebut.
Sebagai tambahan informasi, acara Ground Breaking atau Peletakan Batu Pertama Blok Pomalaa. Acara ini menandai dimulainya proyek pembangunannya. Blok seluas lebih dari 20 ribu hektar ini nantinya terbagi atas tiga bagian yakni area tambang, smelter atau pabrik pengolahan nikel, dan port atau pelabuhan.
(dna/dna)