Beberapa anggota Komisi VI DPR meminta agar PT PLN (Persero) tetap melanjutkan program konversi kompor induksi bertenaga listrik dilanjutkan. Pemerintah sendiri sebelumnya sudah menyatakan program konversi ini dihentikan sebagai program nasional.
Anggota Komisi VI Deddy Sitorus menyatakan sebelumnya keributan soal kompor listrik yang terjadi sebetulnya sudah biasa. Semua perubahan atas barang yang mendasar digunakan masyarakat pasti menuai pro-kontra.
Tapi dia menyatakan program ini benar-benar menguntungkan neraca energi. Pemerintah bisa mengurangi impor gas LPG, listrik PLN yang kelebihan pasokan pun bisa digunakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin kemarin ada keributan, semua perubahan pasti ribut. Tetapi tidak ada siapapun yang bantah gunakan listrik tak saja untungkan PLN dan Pertamina tapi juga negara," papar Deddy dalam rapat kerja dengan Direksi PLN, Senin (28/11/2022).
"Mungkin kemarin salah masuk atau gimana saya nggak paham, karena keributan di Twitter eh ditunda," ujarnya.
Dia menyarankan program kompor listrik tetap dilakukan. Setidaknya masih banyak orang yang butuh kompor listrik. Misalnya, di daerah perbatasan Kalimantan Utara, di sana sudah mendapat listrik hanya saja untuk mendapatkan pasokan LPG sangat sulit. Maka dari itu masyarakat akan sangat tepat bila diberikan kompor induksi bertenaga listrik.
Di sisi lain, lebih baik PLN juga memasarkan kompor listrik ke orang-orang kaya dengan rekening listrik yang besar. Deddy menyatakan PLN tetap harus melakukan pemasaran kompor induksi, hanya saja jangan sampai jadi program nasional lagi.
"Saran saya melalui marketing soft selling orang dikasih tahu kalau palai listrik murah. Kalau perlu dikasih insentif untuk itu. Kasih tahu yang tinggi itu, kalau (kompor) listrik lebih murah agar mau dipakai. Jadikan program korporasi aja tak perlu jadi program nasional," kata Deddy.
Anggota DPR lainnya, Nasim Khan, juga meminta agar program kompor induksi bertenaga listrik jangan dihentikan. PLN tetap diminta memasarkan kompor listrik itu ke pihak-pihak yang membutuhkan. Promosi kompor listrik juga diminta jangan sampai kendor.
"Kayak PKL memang nggak mungkin juga memang pakai kabel jalan-jalan. Cuma kan mungkin di perumahan elit, di kafe, di restoran ya biar aja kalau ada yang mau," ujar Nasim Khan.
"Promosi berjalan. Kalau viral hoaks dan lain-lain itu biasa lah. Yang butuh listrik ya listrik, LPG ya LPG. Mengalir aja lah itu pak," lanjutnya.
Apa jawaban PLN, baca halaman berikutnya
Simak Video "Konversi Elpiji 3 Kg ke Kompor Listrik Tak Dilakukan Tahun Ini"
[Gambas:Video 20detik]