Bakal ada pemadaman listrik darurat di Ukraina. Hal ini terjadi karena beberapa daerah memperbaiki kerusakan akibat serangan rudal yang telah menghancurkan rumah-rumah dan mematikan pembangkit listrik.
Serangan rudal baru-baru ini telah menghantam Ukraina pada hari Senin membuat negara itu kembali ke 'kegelapan' karena pemadaman listrik. Padahal, sebelumnya negara itu baru saja selesai memperbaiki kondisi kelistrikan akibat serangan sebelumnya.
Ukraina kembali ke kegelapan, bahkan karena tidak ada listrik untuk penghangat masyarakat harus kedinginan menghadapi suhu di bawah nol Celcius. Serangan terbaru Rusia telah menghantam infrastruktur penting.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di banyak daerah, harus ada pemadaman darurat. Kami akan melakukan segalanya untuk memulihkan stabilitas," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dilansir dari Reuters, Selasa (6/12/2022).
Rusia memang telah menghantam infrastruktur energi Ukraina kira-kira setiap minggu sejak awal Oktober karena terpaksa mundur di beberapa medan perang.
Rudal salah satunya menghantam pembangkit listrik di wilayah Kyiv dan Vinnytsia di Ukraina tengah dan Odesa di selatan dan Sumy di utara. Sekitar setengah dari wilayah Kyiv, kemungkinan akan kehilangan akses listrik dalam beberapa hari mendatang.
Penyedia energi swasta terbesar di Ukraina, DTEK, pada hari Senin melaporkan harus mematikan salah satu fasilitas pembangkitannya. Hal itu membatasi pasokan listrik dan juga energi untuk penghangat ruangan.
Serangan Rusia menyebabkan kerusakan pada jalur transmisi utama dan akan memakan waktu satu atau dua hari untuk memulihkan pembangkitan normal dalam sistem.
Rusia mengatakan sedang melancarkan operasi militer khusus di Ukraina untuk menyingkirkan kaum nasionalis dan melindungi komunitas berbahasa Rusia. Ukraina dan sekutunya menuduh Rusia melakukan perang tak beralasan untuk merebut wilayah dari tetangganya yang pro-Barat.
Simak video 'Ukraina Bombardir Posisi Rusia di Bakhmut':