Kebijakan Pemerintah Dinilai Bantu Capai Target Investasi Hulu Migas

Kebijakan Pemerintah Dinilai Bantu Capai Target Investasi Hulu Migas

Angga Laraspati - detikFinance
Selasa, 06 Des 2022 23:15 WIB
Ilustrasi sektor migas
Foto: Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)

Hal senada juga diungkapkan pengamat energi Tumbur Parlindunga yang menuturkan di tengah harga komoditas yang cukup tinggi, target investasi yang dicanangkan pemerintah bisa tercapai. Hal ini didukung kebutuhan energi yang meningkat seiring membaiknya ekonomi dunia pasca pandemi COVID-19.

Minat investor juga meningkat seiring tersedianya pilihan blok dengan kualitas baik serta didukung ekosistem investasi, kebijakan fiskal dan iklim investasi. Pasalnya, investasi di sektor migas merupakan investasi jangka panjang, sehingga kepastian hukum (contract sanctity) menjadi keharusan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Investasi migas yang menggerakkan ekonomi Indonesia selama ini. Kalau kita mau ada pertumbuhan ekonomi yang baik, tentu saja sektor energi adalah sektor utama yang perlu diperbaiki," terangnya.

Adapun kebijakan proaktif pemerintah di sektor hulu migas di antaranya percepatan proses perizinan investasi. Dari target waktu penyelesaian maksimal 3 hari, pada Oktober 2022 rata-rata waktu penyelesaian perizinan di sektor hulu migas hanya 1,03 hari.

ADVERTISEMENT

Ditambah lagi cepatnya proses izin yang diharapkan memberikan keuntungan kepada kontraktor dan memberikan kepastian terhadap kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas.

Selain kontraktor migas global, sejumlah perusahaan migas nasional juga menunjukkan upayanya untuk terus mendorong kenaikan cadangan dan produksi migas di dalam negeri.

Pertamina melalui sub holding upstream PT Pertamina Hulu Energi (PHE) misalnya, sampai Oktober 2022 terus melakukan pengeboran di berbagai WK yang dikelolanya.

Selama sembilan bulan di 2022, PHE secara total telah melakukan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 497 sumur dan 56 sumur sedang dalam tahap pengeboran. Pada periode ini PHE berhasil mencatatkan produksi migas akumulatif rata-rata sebesar 962 juta barel setara minyak per hari.

Sementara itu, pada sesi CEO Forum 3rd International Convention Of Indonesia Upstream Oil and Gas (IOG) 2022 di Bali beberapa waktu lalu, Presiden Direktur Medco E&P Indonesia Ronald Gunawan mengungkapkan produksi Medco sudah tumbuh dari 56 ribu barel per hari minyak, menjadi 170 ribu barel per hari.

Keberhasilan Medco tersebut merupakan hasil dari strategi untuk mengoperasikan lapangan baru, sedang dan tua. "Kuncinya optimalisasi dan biaya," jelas Ronald.


(ncm/ega)

Hide Ads