Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menggenjot produksi minyak dan gas menggunakan Enhanced Oil Recovery (EOR). Total ada 11 proyek yang sedang berjalan dengan total nilai kontrak Rp 40 miliar.
Sebanyak 11 proyek tersebut terdiri atas delapan proyek chemical EOR dan tiga proyek carbon capture storage (CCS) atau Carbon Capture, Storage, and Utilization (CCSU). Informasi ini disampaikan oleh Kepala BBPMGB LEMIGAS Ariana Soemanto. Sementara di luar angka tersebut, total telah berjalan sebanyak 13 proyek dalam 10 tahun terakhir.
"LEMIGAS sebagai bagian dari pemerintah dalam 10 tahun terakhir ini telah melakukan 13 project EOR. Yang existing 11. Total ada 24," ujar Ari dalam sambutannya di Festival EOR di Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (BBPMGB), Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2022).
Di kesempatan yang berbeda, Ketua Tim EOR Utomo Pratama Iskandar menjelaskan, nominal Rp 40 miliar tersebut merupakan total nilai kontrak dari 11 proyek yang sedang berjalan tersebut.
"Untuk implementasi EOR ini karena nilai project-nya sangat besar, tahapan proyeknya itu melakukan uji skala lab, dan nilai Rp 40 miliar itu nilai total kontrak terhadap project existing LEMIGAS yang ada saat ini, yang existing 8 (chemical EOR)," katanya selepas acara.
Utomo mengatakan, angka tersebut merupakan total kontrak tahun ini dalam uji skala lab dengan jangka waktu kontrak/bervariasi. Pada tahun depan, nominal tersebut tentu akan berubah.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
Lihat juga Video: SKK Migas Optimis Capai Rencana Strategis Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0
(ara/ara)