Jakarta -
Sejumlah momen penting terjadi di tahun 2022. Satu yang menjadi sorotan adalah soal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Isu kenaikan harga BBM berhembus seiring dengan pecahnya konflik Rusia-Ukraina pada Februari 2022. Keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin menginvasi Ukraina membuat harga minyak dunia bergejolak.
Kala itu harga minyak global melesat di atas US$ 105 per barel, atau menyentuh level tertingginya sejak 2014. Pemerintah Indonesia terus memantau pergerakan harga minyak, sambil tetap waspada akan kenaikan harga minyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi Putin disambut sanksi dari Barat, termasuk embargo minyak Rusia. Rusia merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia sehingga punya pengaruh terhadap harga minyak dunia.
Dompet Pertamina Mulai Tertekan
Di bulan Maret Harga minyak dunia telah melesat sampai US$ 130 per barel. Hal ini menjadi perhatian banyak pihak karena bisa berdampak pada harga BBM di dalam negeri. APBN bakal terbebani yang akan berdampak kepada masyarakat. Pertamina dan BUMN juga dipercaya akan menanggung konsekuensinya.
Di kondisi 'darurat' ini mulai muncul wacana soal penyesuaian harga BBM. Sebab jika tidak disesuaikan akan berdampak buruk ke APBN. Apalagi anggaran negara masih difokuskan ke penanganan COVID-19.
Belum sebulan perang Rusia-Ukraina pecah, Pertamina menyebut keuangan mereka sudah tertekan. Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menyebut kenaikan harga minyak dunia akan membuat Pertamina kewalahan
"Tentunya harga minyak dunia yang tinggi memberi tekanan bagi kami di hilir," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, saat dihubungi detikcom Maret lalu, dikutip Kamis (15/12/2022).
Jokowi Buka Suara, Sebut RI Masih Tahan Harga BBM
Pada 11 Maret, Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait krisis energi hingga kenaikan harga minyak dunia. Ia menyebut banyak negara mengalami kelangkaan energi.
Krisis dan kenaikan harga minyak membuat sejumlah negara menaikkan harga BBM. Pemerintah, kata Jokowi, masih menahan-nahan meskipun sudah mulai bertanya-tanya ke Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk memastikan ketahanan kas negara.
"Dua kali lipat semua negara harga jualnya ke masyarakat sudah naik juga, kita di sini masih nahan-nahan. Bu Menteri saya tanya gimana Bu, tahannya sampai berapa hari ini kita nahan-nahan terus," ujarnya.
Dalam APBN 2022, subsidi BBM dan LPG 3 kg ditetapkan sebesar Rp 77,5 triliun dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) sebesar US$ 63 per barel.
Di penghujung Maret 2022, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menegaskan tidak ada kenaikan harga pada bahan bakar minyak (BBM) dan LPG subsidi. Hal ini disampaikan saat paparan mengenai besarnya subsidi BBM dan LPG.
"Kalau tidak ingin memberikan tambahan beban ke masyarakat, seperti halnya hari ini kebijakan pemerintah adalah tidak ada kenaikan harga BBM atau LPG subsidi. Jadi beban ini harus ditutup subsidi," katanya, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI, Senin (28/3/2022).
MenkoLuhut memberikan sinyal bahwa akan ada kenaikan hargaBBM. Lanjut ke halaman berikutnya
Luhut Kasih Sinyal Pertalite & Pertamax akan Naik
Sinyal kenaikan Pertalite mulai dilontarkan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Bukan cuma Pertalite dan Pertamax, LPG 3 kilogram (kg) pun disebut bakal mengalami kenaikan.
"Jadi overall yang akan terjadi nanti Pertamax, Pertalite (naik). Premium belum. Terus kemudian mengenai gas yang 3 kg itu kita bertahap," ungkap Luhut.
Namun Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah masih melakukan kajian soal kenaikan harga BBM Pertalite. Dia bilang bila kajiannya sudah selesai dilakukan akan diumumkan. Dia juga menegaskan sampai saat ini belum ada kenaikan yang dilakukan pada BBM Pertalite.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif juga memberi sinyal bahwa harga BBM jenis Pertalite (RON 90) dan Solar akan naik. Hal ini sebagai respons pemerintah atas lonjakan harga minyak dunia.
"Dalam jangka menengah dan panjang kita akan melakukan optimalisasi campuran bahan bakar nabati dalam solar, penyesuaian harga Pertalite, minyak solar dan mempercepat bahan bakar pengganti antara lain KBLBB, BBG, bioethanol, BioCNG, dan lain-lain," kata Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (13/4/2022).
Saat itu Pertalite dan Solar subsidi pada periode 1 April 2022 ini tidak mengalami perubahan, di mana masing-masing masih dipertahankan pada Rp 7.650 per liter dan Rp 5.150 per liter.
SPBU lain sudah menaikkan harga BBM, Pertamina masih tahan
Shell menaikkan harga BBM per 1 Juni 2022. Harga BBM Shell Super atau RON 92 naik dari Rp 16.630 per liter menjadi Rp 17.500 per liter, atau naik Rp 870.
Sementara, PT Pertamina (Persero) masih mempertahankan harga jualnya. Pertamina belum menyesuaikan harga BBM sejak 1 April kala menaikkan harga Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter.
Pengamat Ekonomi Josua Pardede mengatakan langkah itu diambil agar daya beli masyarakat dan proses pemulihan ekonomi tidak terganggu. Meski di sisi lain, hal itu disebut berpotensi menimbulkan distorsi ekonomi.
"Kebijakan pemerintah saat ini untuk menahan harga-harga yang diatur pemerintah memang berpotensi menimbulkan distorsi ekonomi," kata Josua,
Bank Dunia atau World Bank juga menyarankan Indonesia untuk menyesuaikan harga energi seperti BBM dan tarif listrik. Hal ini karena dikhawatirkan subsidi terus membengkak.
Namun Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan jika saat ini pemerintah dan Jokowi dalam membuat keputusan selalu melihat dari berbagai aspek seperti masyarakat yang mengalami tekanan ketika ada kenaikan harga. Menurut dia ada kelompok masyarakat mampu dan tidak mampu.
Wacana Batasi Pembelian BBM Subsidi Lewat Cukai & My Pertamina
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sempat mengkaji pengenaan cukai untuk sejumlah komoditas. Salah satunya ialah bahan bakar minyak (BBM).
"Yang sedang kita kaji beberapa konteks ke depan dalam hal pengendalian konsumsi adalah seperti BBM, ban karet dan detergen," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam rapat dengan Bagian Anggaran DPR RI di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu (15/6/2022).
Febrio menjelaskan hal tersebut akan dilakukan karena potensi penerimaan negara dari sisi kepabeanan dan cukai masih dapat dioptimalkan melalui ekstensifikasi barang kena cukai (BKC).
Di tengah krisis energi pembelian Pertalite dan Solar akan benar-benar diatur. Bagi masyarakat yang berhak membeli BBM penugasan dan subsidi tersebut mesti melakukan pendaftaran di MyPertamina mulai 1 Juli 2022.
BPH Migas telah telah mengusulkan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM), meski hingga sekarang revisi tersebut tak kunjung rampung.
Sementara itu Komisi VII DPR RI memastikan kuota Pertalite ditambah 5 juta kiloliter (KL) menjadi sekitar 28 juta KL pada 2022. Hal itu menimbang konsumsi energi yang naik. Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan usai pandemi COVID-19 konsumsi energi naik seiring kembalinya aktivitas masyarakat.
Pemerintah Mulai Siapkan Bansos
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mulai menyiapkan dana cadangan untuk bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat apabila kenaikan harga BBM dan listrik tak bisa ditahan. Dananya bersumber dari sisa program penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN) dengan jumlah Rp 18 triliun.
"Jadi kalau bapak presiden menyampaikan bahwa kalau situasi cadangan-cadangan bansos ini memang tadinya didesain apabila guncangan harga terutama kalau harga BBM atau listrik tidak bisa tertahan dan kemudian harus dilakukan adjustment maka perlu suatu bantalan sosial tambahan," papar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN Kita, Kamis (11/8/2022).
BLT mulai disalurkan ke masyarakat di akhir Agustus, jelang pemerintah resmi menaikkan harga BBM.
5 Kali Jokowi Singgung Beratnya Subsidi Rp 502 Triliun
Jokowi berkali-kali menyinggung beban subsidi pemerintah yang mencapai Rp 502 triliun. Subsidi itu digunakan untuk menahan harga Pertalite, Pertamax, LPG, hingga tarif listrik.
Dalam catatan detikcom, sudah 5 kali Jokowi mengeluhkan hal tersebut. Salah satunya dalam pertemuannya dengan sejumlah pejabat tinggi negara di Istana Negara, Jakarta pada Jumat, 12 Agustus 2022.
"Kita harus menahan harga Pertalite, gas, listrik, termasuk Pertamax, gede sekali. Tapi apakah angka Rp 502 triliun terus kuat kita pertahankan?," kata Jokowi di Istana Negara, Jumat (8/12/2022).
Luhut bahkan menyebut Jokowi akan segera mengumumkan kenaikan harga BBM di akhir Agustus. Menurutnya, selama ini Jokowi sudah mengeluarkan berbagai indikasi bila subsidi tak lagi bisa ditahan.
"Menaikkan harga Pertalite yang kita subsidi cukup banyak dan juga itu solar, modeling ekonominya (hitung-hitungan) sudah dibuat. Nanti mungkin minggu depan Pak Presiden akan umumkan mengenai apa dan bagaimana mengenai kenaikan harga ini," papar Luhut dalam Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin yang disiarkan virtual, Jumat (19/8/2022).
Akhirnya, pemerintah menaikkan harga BBM
Baca halaman berikutnya
BBM Resmi Naik, Pertalite Rp 10 Ribu/liter, Solar Rp 6.800/liter
Jokowi akhirnya mengumumkan kenaikan harga BBM pada 3 September 2022. Menurut Jokowi harga BBM subsidi akan mengalami penyesuaian.
"Mestinya uang negara itu diprioritaskan untuk subsidi masyarakat yang kurang mampu. Dan pemerintah saat ini harus buat keputusan dalam situasi sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM," kata Jokowi dikutip dari keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022)
Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif merinci harga BBM yang naik. Pertalite dari Rp 7.650 per liter jadi Rp 10.000 ribu per liter. Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter jadi Rp 6.800 per liter. Pertamax non subsidi dari Rp 12.500 per liter jadi Rp 14.500 per liter.
Luhut turut berkomentar soal kenaikan harga BBM. Ia mengakui hal tersebut akan menimbulkan rasa sakit, namun sementara.
"Saya kira kalau orang bilang ini menimbulkan masalah, yes. Sementara mungkin pada periode tertentu akan painfull buat kita, ada sakit buat kita. Tapi, saya kira setelah beberapa bulan tidak ada masalah. Asal kita kompak aja," kata Luhut di SMA Unggul Del di Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Simak Video "Jokowi Tegaskan Harga BBM Tak Akan Naik!"
[Gambas:Video 20detik]