Konversi motor bensin ke motor listrik kini terus digeber oleh pemerintah. Hal ini demi menekan biaya subsidi energi dari bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan membuat lingkungan menjadi lebih baik, karena mengurangi emisi dari sepeda motor.
Banyak masyarakat yang mengkhawatirkan dengan kondisi baterai motor listrik apakah bisa ngedrop seperti baterai handphone? detikcom mewawancarai pendiri Elders Garage dan owner Bintang Racing Team (BRT) terkait pertanyaan berapa lama konversi motor listrik hingga kondisi baterai. Berikut berita selengkapnya:
Pendiri Elders Garage Heret Frasthio menjelaskan untuk proses konversi dari motor bensin ke motor listrik membutuhkan waktu 3 jam. Namun untuk proses legalitas atau pengurusan surat-surat memang membutuhkan waktu beberapa hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini karena pengujian dilakukan di Kementerian Perhubungan, jadi harus menunggu hasil uji sesuai dengan antrean yang ada di sana.
Heret menyebutkan, motor bensin yang dikonversi ke listrik ini bisa membantu motor tua agar kembali menjadi prima. "Begini, sebenarnya di kita (Elders Garage) tujuan konversi ini karena motor sudah tua dan terkendala di suku cadang yang belum tentu ada lagi, tapi dengan jadi motor listrik tentu lebih nyaman jadinya," kata dia.
Selain itu jika dibandingkan dengan motor bensin, maka motor listrik ini jauh lebih hemat dan ramah lingkungan dibandingkan dengan motor bensin.
Dia mengungkapkan, untuk motor listrik hasil konversi Elders Garage ini sudah bisa menggunakan sistem listrik rumahan. Dia menyarankan untuk pengisian ulang baterai dilakukan saat malam hari, karena memakan waktu sekitar 4-5 jam dan jarak tempuh 60 km.
Baterai yang digunakan untuk motor-motor listrik ini berjenis lithium ion. Menurut dia baterai ini akan terasa pada tahun ketiga hingga tahun kelima. Walaupun begitu, ketika kondisi baterai menurun tidak langsung mati atau rusak alias ngedrop seperti yang dikhawatirkan orang-orang.
Nah ini juga tergantung dari pemakaian dan perawatan pemilik motor. "Perawatan baterai juga penting nih, kita menyarankan ketika cas itu jangan tunggu baterai kondisinya nol dulu," jelasnya.
Owner Bintang Racing Team (BRT) Tomy Huang mengungkapkan, motor listrik yang ada di pasaran saat ini memang masih menemui bermacam-macam keluhan. "Apalagi konversi yang banyak dilakukan bengkel-bengkel yang know how atau pengetahuannya kurang. Jadi mungkin akan ada masalah dengan baterai. Tapi di BRT ini kami membuat sesuatu yang standar dan kualitasnya lebih bagus. Karena BRT ini berpengalaman untuk memproduksi sendiri dan kita sudah mapan di bidang ini," ujar dia.
(kil/dna)