Sri Mulyani Guyur Rp 133 T buat Kelistrikan RI, PLN Bilang Begini

Sri Mulyani Guyur Rp 133 T buat Kelistrikan RI, PLN Bilang Begini

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 13 Jan 2023 13:32 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani didampingi anggota dewan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan kerangka kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM PPKF) tahun 2022, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/05/2021).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

PT PLN (Persero) mengucapkan terima kasih kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan jajaran Kementerian Keuangan yang telah memberikan anggaran Rp 133,3 triliun. Anggaran yang berasal dari APBN 2022 itu berperan penting dalam mewujudkan energi berkeadilan di Indonesia.

"Terima kasih Ibu @smindrawati dan Kementerian Keuangan yang telah memberikan kepercayaan kepada PLN dalam menjalankan amanah ini," kata PLN dalam unggahan di akun resmi Instagramnya, Jumat (13/1/2023).

PLN merinci selama 2022 sebanyak 38,91 juta pelanggan dari keluarga tidak mampu dengan total daya sebesar 63.174 GWh menerima subsidi listrik. Dalam rangka menjaga daya beli masyarakat, sebanyak 46,3 juta pelanggan dengan total daya 207.644 GWh juga menerima kompensasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggaran negara disebut telah membantu mewujudkan energi yang berkeadilan bagi seluruh penjuru negeri, dengan menghadirkan listrik di daerah terluar, terdepan dan tertinggal (3T).

Hal itu pun berhasil meningkatkan rasio desa berlistrik menjadi 99,78% sampai November 2022.

ADVERTISEMENT

"Anggaran Rp 133,3 triliun dari APBN berperan penting bagi terbuka dan terjangkaunya akses listrik yang berkeadilan. Mulai dari subsidi tarif listrik untuk masyarakat yang tidak mampu, menjaga tarif listrik tetap terjangkau dalam menjaga daya beli masyarakat, hingga digunakan untuk menerangi setiap sudut nusantara khususnya daerah 3T," tuturnya.

Sebelumnya Sri Mulyani juga merinci penggunaan anggaran Rp 133,3 triliun tersebut untuk PLN. Pertama, sebanyak Rp 56,2 triliun berupa subisidi listrik agar harga terjangkau untuk keluarga tidak mampu 450VA.

Kedua, sebesar Rp 72,1 triliun berupa subsidi listrik agar harga stabil untuk kelompok 900VA ke atas. Ketiga, sebesar Rp 5 triliun berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk menyambung listrik di daerah 3T.

Sri Mulyani mengatakan APBN juga mendukung pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Hal itu guna menurunkan emisi karbon dan mengatasi perubahan iklim di mana Indonesia berkomitmen mencapai net zero emission (NZE) di 2060.

"APBN Kita juga mendukung pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk menurunkan emisi karbon dan mengatasi dampak perubahan iklim (climate change). Sesuai komitmen Indonesia pada 2060 -Indonesia menjadi Net Zero Carbon Emission," jelas Sri Mulyani dalam Instagramnya.

(aid/ara)

Hide Ads