Produksi batu bara di tahun 2023 ditargetkan sebesar 695 juta ton. Mayoritas dari produksi batu bara ini untuk memenuhi kebutuhan ekspor.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, dari produksi 695 juta ton di 2023, sebanyak 177 juta ton untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sementara, sebanyak 518 juta ton untuk kebutuhan ekspor.
"Ekspor kita targetkan di atas 500 juta ton targetnya. Harga batu bara masih akan cukup baik perkiraan kita di 2023 disebabkan masalah balance energi global yang memang masih membutuhkan support batubara," kata Arifin di Kementerian ESDM Jakarta, Senin (30/1/2023).
Adapun realisasi produksi batu bara pada tahun 2022 sebesar 687 juta ton. Angka ini lebih tinggi dibanding target sebesar 663 juta ton.
Lebih lanjut, dari 687 juta ton itu sebanyak 193 juta ton untuk kebutuhan dalam negeri. Kemudian, sebanyak 494 juta ton untuk ekspor.
Arifin menuturkan, target batu bara untuk kebutuhan domestik di 2023 lebih kecil dari realisasi di tahun 2022. Hal itu menimbang sejumlah langkah pemerintah untuk mengurangi emisi.
"Kenapa turun dari 193 juta ton ke 177 juta ton, tentu saja ada program-program efisiensi yang akan, yang harus kita lakukan untuk pengurangan emisi dan juga efisiensi dari pembangkit-pembangkit konsumen batu bara," katanya.
(acd/das)