PT Freeport Indonesia telah menyurati pemerintah soal progres pembangunan smelter. Isi surat itu intinya Freeport tidak bisa merampungkan pembangunan smelter pada Desember 2023.
Surat tersebut di tengah rencana pemerintah melarang ekspor tembaga tahun ini
"Kemudian mengenai Freeport, memang pemerintah sudah menerima surat dari PT Freeport yang menyampaikan sederhananya tidak bisa selesai Desember 2023," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Ridwan Djamaluddin dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Meski demikian, Kementerian ESDM belum memberikan sikap terhadap surat tersebut.
"Kami tidak menyatakan selesaikan kapan saja, tidak juga menolak, tapi sudah dalam pertimbangan dan dikaji," katanya.
Menurut Ridwan pandemi COVID-19 telah memberikan dampak terhadap pembangunan smelter. Namun, pihaknya akan mengevaluasi mana saja kendala yang benar-benar terkait dengan dampak pandemi.
Namun yang jelas keputusan nantinya terkait Freeport bukan di level Direktorat Jenderal Minerba.
"Laporan sudah kami sampaikan para pimpinan, memang bukan pada level kami, level Direktorat Jenderal untuk menyampaikan keputusan. Namun para pimpinan sudah mendapat informasi itu dan nanti kita tunggu keputusan para pimpinan," kata mantan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves itu.
(acd/hns)