Smelter Freeport Dikebut di Tengah Rencana Larangan Ekspor Tembaga

ADVERTISEMENT

Smelter Freeport Dikebut di Tengah Rencana Larangan Ekspor Tembaga

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 07 Feb 2023 08:13 WIB
Smelter Freeport Gresik
Smelter Freeport di Gresik (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana melarang ekspor sejumlah komoditas, salah satunya tembaga. Di tengah rencana larangan tersebut, pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur terus dikebut. Posisi terakhir, progres pembangunan smelter mencapai 54%.

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan, konstruksi smelter ini ditargetkan rampung pada akhir 2023.

"Syukur alhamdulillah progres yang sudah tercapai kami terinfokan mencapai 54% di akhir Januari, dan insyaallah akan mencapai 100% penyelesaian konstruksi di akhir 2023," katanya di dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII Jakarta, Senin (6/2/2023)

Dia mengatakan, setelah selesai konstruksi maka akan berlanjut ke tahap selanjutnya yakni fase soft commissioning. Lalu, operasi smelter ditarget pertengahan 2024. "Dan akan lanjut ke fase soft commissioning dan ramp up operasi di bulan Juni 2024," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PTFI Tony Wenas mengatakan, progres yang telah tercapai di atas target yang ditetapkan. "Kalau menurut rencana dalam Kurva S yang sudah disetujui pemerintah rencananya 52,9% untuk sampai bulan Januari. Ini melebihi dari target, dari yang rencana kita tetapkan," katanya.

Tony menjelaskan, biaya yang telah dikeluarkan PTFI mencapai US$ 1,78 miliar atau sekitar Rp 27 triliun, dari total rencana US$ 3 miliar atau Rp 45 triliun. Lanjutnya, smelter ini akan produksi pertama pada Mei 2024 dan kapasitas produksinya mencapai 100% di akhir 2024.

"Proyek ini konstruksi fisiknya akan selesai pada akhir 2023. Kemudian dilanjutkan dengan pre commissioning dan commissioning sehingga pada bulan Mei 2024 akan mulai berproduksi pertama. Dan selanjutnya akan ramp up sampai dengan akhir 2024, 100% kapasitas produksi bisa dicapai," terangnya.

Sementara itu, pada tahun ini Freeport menargetkan produksi emas sebesar 1,809 juta ounce di 2023. Hal itu tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) 2023.

Adapun produksi emas dalam RKAB 2022 sebesar 1,684 juta ounce dan terealisasi 1,795 juta ounce.

"Dan untuk RKAB 2023 yang sudah disetujui rencananya sedikit lebih tinggi yaitu yaitu 1,809 juta ounce," kata Tony.

Selanjutnya, untuk tembaga Freeport menargetkan produksi sebanyak 1,603 miliar pound dalam RKAB 2023. Kemudian, untuk perak sebanyak 6,579 juta ounce.

Tonton juga Video: Dukungan Freeport pada Tranformasi Ekonomi RI

[Gambas:Video 20detik]



(acd/das)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT