.webp)
SKK Migas menargetkan investasi hulu minyak dan gas bumi (migas) sebesar US$ 15,5 miliar atau sekitar Rp 234,05 triliun (kurs Rp 15.000) di tahun 2023. Target tersebut meningkat 26% jika dibanding 2022.
Selain itu, target tersebut juga lebih tinggi dari prediksi global sebesar 6,5%.
"Di 2023 kita ada target sebesar US$ 15,5 miliar dan meningkat 26% dari 2022. Jadi trennya naik terus dan persentase naiknya juga eksponensial dan lebih tinggi juga dari global yang diprediksi 6,5%," kata Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti dikutip dari Youtube SKK Migas, Selasa (14/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk meraih target tersebut, Shinta mengatakan, pihaknya akan melakukan hal-hal yang tak biasa. Serta, menyiapkan sejumlah mitigasi berbagai risiko.
"Kita mencoba melakukan hal-hal yang tidak biasa, banyak inovasi-inovasi dan kita juga usahakan untuk melakukan pemetaan memitigasi masalah-masalah dan kita coba selesaikan," katanya.
Dia menjelaskan, investasi hulu migas turun sejak 2015. Kemudian, mulai tahun 2018 investasi hulu migas naik turun. Ujarnya, sejak tahun 2020 investasi hulu migas mengalami kenaikan.
"Dari 2015 sampai ke target 2023. Kita bisa lihat bahwa memang di 2015 kita tinggi tapi kemudian terus turun. Dampak dari berbagai macam salah satunya harga minyak. Dari 2018 kita memang sudah naik turun-naik turun. Namun dari 2020 sampai saat ini kita rolling naik," terangnya.
(acd/zlf)
