Bantahan Bahlil Soal Nikel RI Sisa 9 Tahun, Begini Katanya

Bantahan Bahlil Soal Nikel RI Sisa 9 Tahun, Begini Katanya

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 16 Feb 2023 18:16 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia Bahlil Lahadalia.
Foto: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia Bahlil Lahadalia. (Triwidiyanti/detikBali)
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membantah cadangan nikel Indonesia berumur pendek. Ia mempertanyakan sumber dari berita tersebut, dan menyindir pengusaha yang dianggap lebih paham dari pemerintah.

"Kalau dibilang 9 tahun lagi, siapa sih yang bilang 9 tahun lagi. Wah pengusaha, lebih paham berarti mereka dari pemerintah. Aku nggak pernah mendengar itu," katanya dalam konferensi pers di kantor Kementerian Investasi/BKPM, Kamis (16/2/2023).

Menurutnya Indonesia menyimpan cadangan yang tak terkira yang belum sepenuhnya tereksplorasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada cadangan terkira, ada cadangan eksplorasi. Mungkin pandangan dia adalah cadangan yang selesai dieksplorasi. Tapi yang terkira kan belum. Di Papua kan belum diapa-apain. Jayapura, Nabire, itu banyak. Raja Ampat, itu masih ratusan juta. Jadi masih banyak lah nikel kita itu," jelasnya.

Apalagi menurut Bahlil, Indonesia menyimpan 25% nikel dunia. Pemerintah pun baru serius menggarap proyek nikel pada 2017-2018.

ADVERTISEMENT

"Jangan 9 tahun, lari nanti investor. Jadi cadangan nikel dunia di Indonesia itu 25%. Kita baru lakukan masif besar-besaran itu baru 2017-2018," ujarnya.

Ke depannya, Bahlil menyebut smelter nikel harus dibangun dengan energi baru terbarukan. Namun untuk yang sudah ada akan sesuai dengan yang sudah berjaln.

"Kalau yang sudah perencanaan di awal ya sesuai aja. Ini kita bicara ke depannya," pungkasnya.

(das/das)

Hide Ads