Pada pertengahan tahun ini, Indonesia berencana menyetop ekspor bauksit dan menggenjot hilirisasi di dalam negeri agar memberikan nilai tambah yang lebih besar.
Kementerian Perdagangan siap jika larangan ekspor bauksit digugat ke World Trade Organization (WTO) oleh China. Hal ini karena China adalah pasar terbesar bagi ekspor bauksit Indonesia.
Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Internasional Bara Krishna Hasibuan menjelaskan sebelumnya Indonesia digugat oleh Uni Eropa ke WTO karena larangan ekspor nikel.
"Saya ingin mengatakan bahwa Kemendag juga, saya di sini sebagai Staf Khusus Menteri Perdagangan menyatakan, kami siap dengan konsekuensi dari kebijakan yang sudah diputuskan akan diambil oleh presiden dan pemerintah untuk melarang ekspor bauksit dalam rangka memperkuat proses industrialisasi Indonesia," kata Bara di Novotel Lampung, ditulis Kamis (2/3/2023).
Baca juga: Erick Thohir: Bauksit Indonesia 90% ke China |
Dia menyebut dari larangan ekspor bauksit ini bisa saja digugat China. Jika nantinya China mengajukan gugatan ke WTO terkait larangan ekspor bauksit, ini akan menjadi kasus ketiga Indonesia yang diproses di WTO.
Sebanyak dua kasus lainnya, yaitu soal larangan ekspor nikel dan produk crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit digugat Uni Eropa dan proses hukumnya belum rampung.
Saat ini memang pemerintah tengah fokus pada hilirisasi sejumlah komoditas untuk memperkuat industrialisasi dengan melarang ekspor. Hilirisasi itu juga bertujuan untuk transisi energi dan mengejar target nol emisi pada 2060.
RI banding soal larangan ekspor nikel di WTO. Cek halaman berikutnya.
Simak juga Video: Said Iqbal Puji Jokowi Setop Ekspor Bauksit: Dahsyat, Keren Itu!
(kil/ara)