Asosiasi Maskapai Usul Penyedia Avtur di RI Tak Hanya Pertamina

Asosiasi Maskapai Usul Penyedia Avtur di RI Tak Hanya Pertamina

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 03 Mar 2023 11:32 WIB
Pengisian avtur
Foto: dok. Pertamina
Jakarta -

Kenaikan harga avtur pada akhir tahun lalu masih mendapat perhatian khusus dari para pelaku usaha penerbangan. Komponen avtur merupakan salah satu variabel terbesar dalam biaya operasional pesawat.

Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Denon Prawiraatmadja mengatakan, pihaknya memberikan perhatian khusus terhadap biaya komponen operasional. Adapun komponen yang dampaknya paling besar ialah biaya leasing dan avtur.

"Cost komponen kita ini adalah leasing dan avtur. Leasing-nya mata uang asing. Avtur ini memang saya akui tidak bisa kita pungkiri harganya naik. Tapi menurut saya, ini adalah challenge untuk kita," kata Denon, dalam Rakor INACA di Jakarta Timur, Jumat (3/3/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Denon mengusulkan agar penyedia avtur bertambah. Diketahui pada saat ini penyedia avtur di Indonesia hanya PT Pertamina (Persero).

"Mungkin ada satu yang bisa kita usulkan secara konstruktif kepada kementerian terkait masalah penyelenggaraan avtur, khususnya Pertamina. Karena sekarang ini relatifnya yang Pertamina," ujar Denon.

ADVERTISEMENT

"Kita tahu Isunya yang penting jangan ada dominasi, yang penting ini masalah avtur kalau bisa Pertamina ya Pertamina aja. Tapi nanti kalau nanti jadi terlihat mono politik, silahkan saja AKR (PT AKR Corporindo Tbk)," sambungnya.

Di sisi lain, menurutnya apabila AKR tetap mengambil bahan baku mentah avtur ke Pertamina, maka bisa dibilang dampaknya tidak akan terlalu berasa karena nilai kompetitifnya tidak akan terbentuk. Dengan demikian, harga baru pun tidak akan terbentuk.

"Saya rasa kita perlu sama-sama koordinasi dengan kementerian teknis, stakeholder, industri penerbangan. Tujuannya bagaimana cari solusi agar sistem kerjasama kita bisa dukung ekonomu secara konkrit. Itu yang menurut saya lebih penting dari mempermasalahkan hal yang sifatnya blamming," imbuhnya.

Sementara untuk kenaikan harga leasing alias penyewaan pesawat terjadi sebagai imbas dari anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan Euro. Adapun saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah melebihi nilai Rp 15.000/US$.

"Belanja operasional kita itu mata uang asing. Kalau 6 tahun lalu Rp 13.000/US$ sudah empot-empotan. Tapi sekarang ini dekat Rp 16.000/US$," kata Denon.

Oleh karena itu, menurutnya tak heran jika para pemain di industri penerbangan menghadapi sejumlah permasalahan dalam mengelola usahanya, apalagi demi mengejar minimum target traffic.

"Jadi menurut saya masuk akal semua pemain dapat permasalahan dalam mengelola usaha mereka, kejar minimum target traffic. Jangan sampai jadi industri yang tidak sehat sehingga yang kena konsumennya," imbuhnya.

Sebagai tambahan informasi, mengutip harga avtur dari One Solution Pertamina, harga avtur terbaru untuk periode 1-14 Maret 2023 di Bandara Soekarno Hatta (CGK) sebesar Rp 13.678,77 per liter. Sementara untuk pengisian rute internasional 82,2 sen dolar AS per liter.

Lihat juga Video 'Tinjau Blok Rokan, Jokowi Minta Genjot Produksi 400 Ribu Barel/Hari':

[Gambas:Video 20detik]



(zlf/zlf)

Hide Ads