Proyek Pengganti LPG Jalan di Tempat, Bahlil Dapat Tugas Ini dari Jokowi

ADVERTISEMENT

Proyek Pengganti LPG Jalan di Tempat, Bahlil Dapat Tugas Ini dari Jokowi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 07 Mar 2023 17:06 WIB
Bahlil Lahadalia
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia/Foto: YouTube Setpres
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta adanya percepatan pengembangan proyek gasifikasi batu bara menjadi dymethil ether (DME). Proyek DME digadang-gadang akan bisa menjadi pengganti gas LPG.

Arahan Jokowi disampaikan dalam rapat terbatas yang dilakukan hari ini di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Menurutnya, selama ini impor LPG dilakukan Indonesia sebesar 6-7 juta ton per tahun dan akan digantikan DME ke depannya.

"Bapak Presiden memerintahkan kami untuk melakukan percepatan, ini adalah bagian dari mengoptimalkan batu bara low calories untuk DME kita. Karena kita tahu kita masih impor sekitar 6-7 juta ton (gas LPG) per tahun dan perlahan kita akan kurangi impor dari subtitusi DME," sebut Bahlil ditemui di Kawasan Kepresidenan, Selasa (7/3/2023).

Adapun sampai saat ini progres proyek pengganti LPG yang digarap PT Bukit Asam di Sumatera Selatan sampai saat ini masih mandek. Padahal, sejak tahun 2022 yang lalu, Presiden Jokowi sudah meresmikan proses groundbreakingnya.

Bahlil mengungkapkan masalah yang terjadi pada proyek ini adalah lamanya pembentukan Peraturan Presiden (Perpres) yang menugaskan PT Bukit Asam dalam proyek ini. Perpres itu juga akan berisikan dukungan pemerintah agar proyek ini tetap menguntungkan untuk dijalankan oleh Bukit Asam.

Dia melanjutkan masih ada perhitungan tentang harga karbon yang masih mesti dilakukan. Meski begitu, dia menegaskan Perpres penugasan gasifikasi batu bara akan segera selesai dan proyek DME Bukit Asam bisa segera dilanjutkan.

"PTBA yang ada di Sumsel dan prosesnya masih di perpres yang sebentar lagi akan selesai. ini masih ada perhitungan tentang karbon aja yang belum clear, jadi sebentar lagi akan selesai," ujar Bahlil.

Ketika disinggung soal proyek DME kurang menguntungkan bagi Bukit Asam, Bahlil bilang sampai saat ini perhitungan masih dilakukan. Namun, semuanya masih dalam koridor yang baik.

"Dalam bisnis ada untung rugi lah, dan memang bisnis itu hitungannya untung rugi dan tidak mungkin hitung yang lain tapi semua dalam koridor nanti saya akan sampaikan hasilnya kalau sudah selesai," tegas Bahlil.



Simak Video "Lihat Lagi Pernyataan Menteri Bahlil yang Kerap Endorse Pemilu Ditunda"
[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT