PT Pertamina (Persero) dan Chevron New Energies International Pte. Ltd. (Chevron New Energies) menandatangani Joint Study Agreement (JSA) untuk mengkaji kelayakan pengembangan teknologi carbon capture storage and carbon capture, utilization, and storage (CCS/CCUS) di Kalimantan Timur, Indonesia. Perjanjian tersebut ditandatangani di sela-sela CERAWeek 2023 hari ini.
Hadir dalam penandatanganan tersebut SVP Riset dan Teknologi Pertamina, Oki Muraza, dan Chris Powers, VP CCUS untuk Chevron New Energies. Kerja sama tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM), Arifin Tasrif dan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto.
Sebagai informasi, ini merupakan kesepakatan kedua bagi Pertamina dan Chevron untuk berkolaborasi menjajaki potensi bisnis rendah karbon di Indonesia. Sebelumnya, keduanya telah sepakat berkolaborasi dan diumumkan pada acara B20 di Bali, November 2022 lalu.
Pada kesepakatan tersebut, Pertamina Power Indonesia, Keppel Infrastructure, dan Chevron New Energies sepakat untuk berkolaborasi dengan tujuan untuk menjajaki pengembangan proyek hidrogen hijau dan amonia hijau dengan menggunakan energi terbarukan di Indonesia.
"Pertamina berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai target net zero emission pada tahun 2060. Kesepakatan dengan Chevron New Energies ini sangat positif dan menunjukkan keseriusan Pertamina dalam menindaklanjuti rencana program transisi energi dan dekarbonisasi," ujar Oki dalam keterangan tertulis, Selasa (7/3/2023).
Sementara itu, Vice President CCUS untuk Chevron New Energies Chris Powers mengatakan kesepakatan ini bisa jadi momentum untuk mengejar target Indonesia bebas karbon.
"Kami telah bermitra dengan Indonesia untuk membantu memenuhi kebutuhan energi Indonesia selama hampir satu abad. Kesepakatan baru ini akan membangun momentum bagi tujuan kita bersama yaitu memajukan target energi Indonesia sambil mengejar masa depan yang rendah karbon. Kami memiliki kemampuan yang unik dan pemahaman mendalam tentang geologi Indonesia untuk mendukung pemanfaatan CCS/CCUS. Bersama-sama, kita dapat memanfaatkan kekuatan kolektif kita untuk membuka peluang baru bagi Indonesia," terang Chris.
Di kesempatan yang sama, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, memuji upaya Pertamina dan Chevron yang konsisten dalam mendukung target net zero emission Indonesia tahun 2060. Ia pun mendukung penuh kolaborasi ini.
"CCS/CCUS merupakan inisiatif yang sangat penting bagi agenda pemerintah dalam program dekarbonisasi. Kemitraan ini akan berkontribusi dalam menciptakan landasan yang kuat untuk mencapai tujuan transisi energi Indonesia" kata Arifin.
"Pemerintah telah menyelesaikan harmonisasi regulasi CCS/CCUS yang kami harap akan dapat mendorong pengembangan lebih banyak lagi proyek-proyek CCS/CCUS di seluruh Indonesia. CCS/CCUS akan menjadi jembatan yang dapat menjamin pertumbuhan industri Indonesia sekaligus memastikan emisi karbon terkunci dengan baik," sambungnya.
Sebagai informasi, CERAWeek 2023 mengusung tema 'Navigating a Turbulent World: Energy, Climate and Security' dan merupakan kegiatan para pemimpin Chevron dan Pertamina bersama pejabat pemerintah, pakar, akademisi, inovator teknologi, serta pemimpin keuangan mengeksplorasi ide dan solusi mengenai energi dan iklim.
(akd/ega)