RI Kasih Diskon Beli Kendaraan Listrik, Investor Bakal Antre Bikin Pabrik

RI Kasih Diskon Beli Kendaraan Listrik, Investor Bakal Antre Bikin Pabrik

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 07 Mar 2023 18:30 WIB
Calon pembeli didampingi tenaga penjual melihat motor listrik yang di jual di showroom motor listrik  Tangkas Ciater, Tangerang Selatan, Banten, Senin (6/3/2023). Pemerintah mulai 20 Maret 2023 memberikan subsidi kendaraan listrik, demi meningkatkan keterjangkauan harga dan daya beli masyarakat terhadap kendaraan listrik, serta memacu perkembangan industri otomotif energi baru. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp.
Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL
Jakarta -

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan kebijakan potongan harga untuk membeli kendaraan listrik dinilai dapat menarik investor. Menurutnya, sebentar lagi investor akan antre untuk menanamkan uangnya di Indonesia.

"Kalau ada bantuan pemerintah para calon investor akan lihat dan mereka akan lebih tertarik menanamkan investasi ke Indonesia," tegas Agus ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (7/3/2023).

Dia melanjutkan pemerintah ingin mendorong ekosistem kendaraan listrik, maka dari itu kebijakan yang menarik investor harus diambil. Sisi baiknya, bila investor masuk ke Indonesia, lapangan kerja akan terbuka luas, ekonomi pun akan bergerak cepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan itu kita akan menarik investasi dengan baik, pada gilirannya akan ciptakan lapangan kerja di Indonesia. Itu misi utama pemerintah memberikan bantuan pemerintah terhadap belanja atau pembelian kendaraan listrik," ujar Agus.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan beberapa negara seperti Norwegia telah sukses menjadi negara dengan penjualan kendaraan listrik tertinggi di dunia.

ADVERTISEMENT

Tingginya adopsi kendaraan listrik itu berkat dukungan dari pemerintah, salah satunya melalui insentif seperti yang dilakukan di Indonesia saat ini. Cuma perihal insentif yang diberikan, Luhut sendiri mengatakan pemerintah memilih kata bantuan pemerintah sebagai nama programnya.

"Saat ini negara-negara lain, termasuk negara-negara tetangga mengadopsi kendaraan listrik berbasis baterai dengan berbagai insentif. Kita tidak menggunakan insentif tapi menggunakan istilah 'bantuan pemerintah', sehingga adopsi massal akan meningkat dan mereka (investor) tertarik untuk berinvestasi di sini," sebut Luhut dalam konferensi pers, Senin (6/3/2023) kemarin.

Luhut sebelumnya juga pernah memberi kode bahwa program insentif kendaraan listrik ada kemungkinan dapat memperlancar pembahasan investasi Tesla di Indonesia. Pemerintah sendiri menargetkan Tesla untuk membangun pabrik mobil listrik terintegrasi di Indonesia.

Sebelumnya, Luhut sempat bilang ada kemungkinan kemajuan investasi Tesla akan ditentukan usai pemerintah mengeluarkan kebijakan insentif untuk kendaraan listrik.

"Iya masih jalan, kita nunggu anunya sekarang, nunggu hopefully minggu depan sudah keluar mengenai kebijakan insentif (kendaraan listrik) ya. Bukan subsidi. Insentif yang diberikan kepada motor dan mobil," kata Luhut ditemui di kantornya, bilangan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (3/3/2023) yang lalu.

"Ya nanti Senin lah kita lihat. (Bentuknya) nanti akan diumumkan tunggu saja," lanjutnya.

Sayangnya Luhut tak merinci apa hubungan antara negosiasi Tesla dengan kebijakan insentif kendaraan listrik dari pemerintah. "Pokoknya subyeknya di dua ini (insentif motor dan mobil listrik)," sebut Luhut.




(hal/zlf)

Hide Ads