Skema penanganan terminal atau depo BBM Plumpang telah disiapkan. Rencananya, depo khusus BBM dipindahkan ke lahan Pelindo dan buffer zone (zona aman) untuk depo Plumpang saat ini juga disiapkan.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan pembangunan depo BBM di Pelindo membutuhkan waktu sekitar tiga tahun.
"Deponya kan punya aset Pertamina, apakan akan dipindah deponya? Asetnya akan dipindah? Nggak juga, cuma depo untuk BBM ada rencana dipindah ke Pelindo karena untuk kebutuhan Jabodetabek dan itu butuh waktu tiga tahun untuk bangunnya," katanya di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2023).
Selama 3-4 tahun ini, zona aman depo BBM Plumpang dengan jarak 50 meter disiapkan. Ia berharap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI membantu.
"Kasihan masyarakat nanti karena yang utama adalah rakyat nggak boleh kehilangan nyawa. Jangan gara-gara pemukiman mereka kehilangan nyawa, nggak boleh dong," ujarnya.
Depo BBM Plumpang akan berganti peran atau dikembangkan untuk ekosistem oli. Aset depo tetap ada di Plumpang atau tidak dipindahkan.
"Baru apakah deponya akan dipindah? Depo untuk itunya, kalau untuk tempatnya nggak kan masih aset Pertamina, masih bisa dimanfaatkan tadi yang dibilang Pak Erick, juga bisa dipakai untuk lubricant, bisa untuk yang lain," jelasnya.
Urusan pemindahan warga di zona aman akan diserahkan ke Pemprov DKI. "Kalau buffer zone urusan Pemprov dong, bukan urusan Pertamina, kan bagi-bagi tugas, bener nggak? Mana bisa kita yang memindahkan orang? Nggak bisa. Itu tugas Pemprov untuk memindahkan orang," ujarnya.
Simak juga Video: Tangis Keluarga Sambut Jenazah Korban Kebakaran Depo BBM Plumpang