Langkah Indonesia mendorong hilirisasi tambang ditiru negara tetangga. Filipina disebut mulai membatasi ekspor barang tambang mentah.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan Filipina memiliki kemiripan dengan Indonesia. Negara tersebut memiliki potensi nikel dan tembaga, tapi jumlahnya tidak banyak.
"Kalau di sekitar ASEAN yang memang bisa agak sedikit mirip-mirip kita Filipina yang juga punya nikel, punya juga copper. Karena alurnya pertambangan daerah itu punya mineral semua antara lain copper dan nikel tapi jumlahnya tidak banyak," katanya di Sarasehan Sinkronisasi Tata Kelola Pertambangan Mineral Utama Perspektif Hukum yang ditayangkan di YouTube Kemenko Polhukam RI, Selasa (21/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, langkah Indonesia yang saat ini tengah mendorong hilirisasi dengan menyetop ekspor barang mentah menjadi barang jadi ditiru Filipina. Filipina mulai menyetop ekspor barang mentah.
"Filipina sekarang juga sudah akan meniru Indonesia bagaimana Filipina juga akan membatasi ekspor-ekspor dari barang-barangnya ini untuk diolah menjadi barang jadi," ujarnya.
Sejalan dengan itu, Arifin mengatakan, masih banyak industri turunan tambang yang mesti dikembangkan. Oleh sebab itu, dibutuhkan iklim investasi yang menarik.
"Timah juga demikian, masih banyak industri-industri turunan yang harus dikembangkan. Untuk itu dibutuhkan iklim investasi yang menarik," katanya.
Lihat juga Video 'Luhut ke IMF soal Larangan Ekspor Raw Material: Kalian Jangan Macam-macam':