PGN Gandeng Driver Ojol buat Pilot Project Konversi BBG Sepeda Motor

PGN Gandeng Driver Ojol buat Pilot Project Konversi BBG Sepeda Motor

Yudistira Perdana Imandiar - detikFinance
Kamis, 06 Apr 2023 17:53 WIB
Para pengemudi ojol diharapkan bisa merasakan benefit dari motor dengan dual fuel, yakni BBM dan BBG.
Foto: Dok. PGN
Jakarta -

PT Pertamina Gas Niaga (PGN) melalui PT Gagas Energi Indonesia menggandeng para pengemudi ojek online dalam pilot project konversi BBG sepeda motor. Para pengemudi ojol diharapkan bisa merasakan benefit dari motor dengan dual fuel, yakni BBM dan BBG.

Sebagai awalan dari program konversi itu, PGN melalui anak perusahaannya PT Gagas Energi Indonesia menggelar sosialisasi motor BBG kepada para pengemudi ojol pada akhir Maret lalu. Kepada 42 peserta kegiatan, Gagas menunjukkan secara langsung motor yang sudah dikonversi menggunakan BBG.

Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah menjelaskan motor BBG atau bisa juga disebut motor gas (mogas) lebih fleksibel karena tidak perlu membeli kendaraan baru dan tetap dapat menggunakan BBM. Selain itu, tidak mengurangi kapasitas BBM-nya karena mogas hanya menambah tabung untuk BBG yang justru bisa menambah jarak tempuh dibarengi dengan efisiensi biaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan sistem dual fuel, kata Hardiansyah, mogas dilengkapi perangkat seperti converter kit dan switch pada stang motor untuk mengaktifkan atau menon-aktifkan penggunaan bahan bakar gas bumi.

"Penggunaan mogas dapat menghemat biaya dua kali lipat dikarenakan harganya 4.500 rupiah per Liter Setara Pertalite (LSP) dan stabil kinerjanya di manapun pengisiannya," jelas Hardiansyah dalam keterangan tertulis, Kamis (5/4/2023).

ADVERTISEMENT

Ia menggarisbawahi keamanan motor BBG diutamakan, sehingga tabung yang dipilih berbahan seamless steel pipe dan memiliki ketahanan sampai dengan 20 tahun. Dengan kapasitas 1,25 liter gas, tabung yang digunakan memiliki bobot ringan. Tabung juga sudah berstandar internasional ISO 11439.

"BBG rendah emisi membuat mesin bersih dan tidak berbau menyengat. Tips aman berkendara dengan dual fuel, jika terdengar suara mendesis dan tercium bau gas, segera matikan mesin dan hubungi call center di nomor 135," terang Hardiansyah.

Rencananya, PGN akan melakukan pilot project motor BBG di DKI Jakarta dan Semarang. Selama masa pilot project pengguna motor BBG yang sudah melakukan konversi dapat mengisi gas secara gratis di empat lokasi pengisian BBG di Jakarta yaitu di SPBG PGN Kantor Pusat, SPBG Klender, SPBG Pondok Ungu, dan MRU Grogol.

Di luar empat lokasi tersebut, pengguna tetap dapat mengisi BBG seperti biasa di 16 titik pengisian yang tersebar di Jabodetabek dengan harga 4.500 rupiah per LSP. Di Jakarta pengisian bisa dilakukan di SPBG Pemuda, SPBG Gandaria (Jl Bogor), SPBG Daan Mogot, SPBG Ragunan, SPBG MS Cibubur, SPBG Cililitan, SPBG Pulogadung, SPBG Pinang Ranti dan SPBG Perintis Kemerdekaan. Untuk wilayah Bogor, Bekasi, dan Depok pengisian BBG bisa dilakukan di SPBG Citeureup, SPBG Bogor (M.A Salman), SPBG Karawang, SPBG OL Lemahabang, SPBG Depok (Tole Iskandar), SPBG Citeureup, dan SPBG Ecostation Margonda.

Pada acara sosialisasi, para mitra ojek online juga diberikan kesempatan untuk langsung test drive motor yang telah dikonversi menggunakan BBG. yang lebih ekonomis dari segi efisiensi harga energi menjadi perhatian utama dari mereka. Para pengemudi ojol juga berharap agar kapasitas tabung untuk gas bisa ditingkatkan.

Hardiansyah menyebut efisiensi harga BBG yang didapatkan dapat digunakan untuk menabung dan dialokasikan untuk biaya pendidikan anak para pengemudi ojol.

"Kami mengajak teman-teman mitra ojek online untuk mendukung program pemerintah dalam mengurangi subsidi BBM dan mencapai penurunan emisi karbon. Ini juga menjadi salah satu hal yang bisa dilakukan oleh PGN Group untuk masyarakat, terkait dampak kenaikan BBM yaitu dengan menyediakan energi alternatif lain yang bisa digunakan oleh masyarakat," ujar Hardiansyah.

(akn/ega)

Hide Ads