Ini Akar Masalah Dirut Pertamina Hulu Mahakam Diusir Saat Rapat di DPR

Ini Akar Masalah Dirut Pertamina Hulu Mahakam Diusir Saat Rapat di DPR

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 11 Apr 2023 14:08 WIB
Jakarta -

Direktur Utama (Dirut) Pertamina Hulu Mahakam (PHM) Chalid Said Salim diusir Komisi VII DPR RI saat menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) di Gedung DPR. Pengusiran tersebut dilakukan usai munculnya banyak interupsi dari sejumlah Anggota Komisi tersebut.

Diketahui, pengusiran ini terjadi imbas ketidakhadiran Chalid sebelumnya dalam kunjungan kerja DPR ke Kalimantan Timur pada Februari kemarin. Bahkan Chalid saat itu dinilai seolah menghilang dan tidak memberikan kabar apapun atas ketidakhadirannya.

Akibatnya, tidak sedikit Anggota Komisi VII yang merasa tersinggung. Bahkan saat rapat dimulai sejumlah Anggota saling menginterupsi satu sama lain untuk menyampaikan ketidaksenangannya terhadap Chalid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlu diketahui bahwa peristiwa pengusiran Chalid sendiri bermula saat Anggota Komisi VII DPR Fraksi PAN, Nasril Bahar, melakukan interupsi untuk meminta klarifikasi atas ketidakhadiran Chalid saat kunjungan kerja (kunker) spesifik wakil rakyat itu ke Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Kalimantan Timur pada 7 Februari 2023 lalu.

"Dirut PHI tidak hadir sama sekali di kunjungan tersebut, kami landing jam 10 pagi seharusnya kita melakukan kunjungan ke PHM berhubung karena dirut tidak hadir di sana sampai pukul 8 malam kita tidak ada kegiatan sama sekali," kata Nasril saat rapat, dikutip detikcom Selasa (11/4/2023).

ADVERTISEMENT

Nasril menuturkan, akibat tindakan Chalid tersebut kunjungan Anggota Komisi VII kala itu pun diakhiri dengan focus group discussion (FGD) bersama SKK Migas di malam harinya.

"Saya pikir ini sebuah pelecehan ya, terhadap parlemen apapun namanya sama sekali tidak ada penghargaan kepada Komisi VII di hadapan PHM pada waktu itu. Justru karena itu sebelum dimulai kita minta klarifikasi dulu," tambahnya lagi.

Anggota Komisi VII Fraksi PKS Lamhot Sinaga menambahkan bahwa hingga rapat dimulai, Chalid belum memberikan surat atau pernyataan resmi apapun terkait ketidakhadirannya saat itu. Karena itu ia menilai perilaku Chalid itu merupakan bentuk pelecehan terhadap parlemen.

"Bahkan sampai rapat hari ini tidak ada surat, pernyataan apapun gitu lho ya, atas ketidakhadirannya pada saat itu," kata Lamhot.

Pada akhirnya, Anggota Komisi VII DPR Fraksi Demokrat, Muhammad Nasir, meminta agar pimpinan rapat mengusir Chalid karena perilakunya yang dirasa tidak menghargai Komisi VII DPR.

"Saya izin pimpinan, kita nggak usah mulai rapat ini sebelum dia keluar dari ruangan ini. Nggak ada gunanya juga. Karena sebagai pertanggungjawaban Pak Wiko ada, dan dua dirut lagi harusnya datang di sini," ujar Nasir.

Atas berbagai interupsi anggotanya, Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto pun akhirnya memutuskan untuk mengusir Chalid dari ruangan rapat.

"Berdasarkan masukan dari berbagai anggota yang terhormat, pimpinan rapat mengambil sikap dipersilakan dirut PHI untuk meninggalkan rapat ini untuk selanjutnya nanti ada proses selanjutnya, sepakat?" kata dia.

(fdl/fdl)

Hide Ads