AS Batal Garap Proyek DME, Luhut Siapkan Pengganti dari China

AS Batal Garap Proyek DME, Luhut Siapkan Pengganti dari China

Ilyas Fadhillah - detikFinance
Selasa, 09 Mei 2023 15:19 WIB
Infografis sederet fakta DME yang bakal ganti LPG buat masak
Ilustrasi proyek DME/Foto: Infografis detikcom/Luthfy Syahban
Jakarta -

Perusahaan energi asal Amerika Serikat (AS) Air Products, memutuskan hengkang dari proyek hilirisasi batu bara ke Dimethl Ether (DME) di Indonesia. Meski demikian, Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap siapa calon penggantinya.

Adapun perusahaan tersebut berasal dari China. Luhut mengklaim perusahaan tersebut punya teknologi yang bisa membuat ongkos operasional lebih murah.

"Tapi sekarang kita sudah dapat sih dari China, yang teknologinya CO-2 nya bisa di-inject ke bumi, jadi malah cost-nya lebih murah. Jadi sekarang kita lagi engage yang dari China itu, karena teknologi Air Products itu dari China juga," ujar Luhut di The Westin Jakarta, Selasa (9/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut mengakui ada sedikit masalah sehingga investasi Air Products di Indonesia batal. Selain itu ia juga menyinggung produk Amerika Serikat yang disebutnya mahal.

"Karena AS jualannya setinggi langit, makanya sekarang kita perbaiki itu," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Namun Luhut belum mau membocorkan nama perusahaan tersebut. Yang jelas usai acara G7 ia akan terbang langsung ke China.

"Belum. Nanti kita beritahu segera. Besok saya dari G7 akan ke China," tuturnya.

Sebelumnya, Plh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Idris F Sihite mengatakan, Air Product mundur dari proyek hilirisasi batu bara karena ingin mengembangkan blue hydrogen. Sebab, pemerintah AS memberikan insentif yang lebih besar.

"Dan kemarin mereka kan minta mundur bukan karena apa, dia lebih milih dari suratnya ke arah yang lain, blue hydrogen. karena dari pemerintah Amerika ngasih insentif yang lebih besar," katanya di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2023).




(zlf/zlf)

Hide Ads