"Jadi konsumen masih bisa menggunakan nopol (nomor polisi) dan yang belum register masih bisa membeli 20 liter," kata Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman kepada detikcom, Rabu (10/5/2023).
Dengan begitu konsumen yang ingin membeli lebih dari 20 liter harus menggunakan barcode MyPertamina. Adapun saat ini terdapat 41 kabupaten kota yang sudah menerapkan uji coba tersebut.
Rinciannya adalah, 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh, 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, 7 kabupaten/kota di Bangka Belitung, serta di Kabupaten Mimika. Menurut Saleh uji coba pengaturan pembelian Pertalite ini juga akan diberlakukan di daerah lain.
"Di daerah lain juga sudah mulai pendaftaran subsidi tepat untuk Pertalite," jelasnya.
Sementara itu, sebelumnya Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, nantinya konsumen harus menunjukkan QR Code MyPertamina saat membeli Pertalite. QR Code dapat ditunjukkan melalui HP, dicetak di kertas, atau menggunakan media lainnya.
"Tapi tidak harus dicetak di kartu seperti itu. Bisa disimpan di HP, diprint di kertas atau media lainnya," jelasnya.
Adapun pengaturan pembelian BBM Pertalite berlaku untuk kendaraan roda empat. Bagi yang belum memiliki QR, Pertamina membatasi pembelian maksimal 20 liter. Irto menyebut Pertamina terus mengarahkan masyarakat untuk segera mendaftar di MyPertamina.
"Yang belum punya QR Code kita arahkan untuk segera mendaftar, prosesnya tidak lama. Yang bersangkutan juga masih tetap bisa beli BBM subsidi Pertalite," bebernya.
Sementara itu untuk pengaturan pembelian Pertalite secara menyeluruh, Pertamina masih menunggu Revisi Perpres No 191 Tahun 2014 soal pendistribusian dan harga jual eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Menurutnya, pengaturan diperlukan agar BBM subsidi lebih tepat sasaran.
(zlf/zlf)