Co-founder Startup nafas, Piotr Jakubowski menanggapi komentar bakal calon presiden Anies Baswedan terkait mobil listrik. Sebelumnya Anies menyebut mobil listrik bukan solusi mengatasi polusi udara.
Sebagai informasi, nafas merupakan salah satu aplikasi penyedia data kualitas udara di Indonesia. Jakubowski berpendapat kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) lebih rendah emisi dan ramah lingkungan dibanding mobil berbahan bakar minyak.
"Sebanyak apa EV bisa menjadi solusi untuk mengatasi polusi udara? Dengan hitungan emisi CO2/km (bukan upstream/downstream), kendaraan EV lebih rendah emisinya daripada mobil bensin, bahkan dengan sumber batubara," katanya di akun Twitter pribadinya @piotrj, dilihat detikcom, Rabu (10/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait keputusan pemerintah memberi subsidi kendaraan listrik, dalam kaitannya untuk mengurangi polusi udara, Jakubowski memberikan pendapat.
"UNTUK MENGURANGI POLUSI UDARA, apakah lebih baik kasih subsidi ke EV kendaraan publik atau EV kendaraan pribadi? Jelas. Jumlah kendaraan pribadi jauh lebih banyak dan jauh lebih berkontribusi kepada polusi udara. Masalah Polusi Udara adalah hal yang kita harus mengatasi secepat mungkin," terangnya.
Berdasarkan data BPS, jumlah bus Trans Jakarta (TJ) di Jakarta ada 5,843 unit. Jumlah mobil di Jakarta ada 3.7 juta unit, sementara motor sekitar 17 juta unit.
"Kontribusi emisi polusi udara dari mobil sama motor JAUH lebih tinggi daripada bus TransJakarta. Artinya, subsidi EV untuk kendaraan pribadi motor dan mobil bisa jauh lebih pengaruh kepada pengurangan polusi udara dari sektor transportasi dibandingkan kendaraan publik," bebernya.
Ia juga menyajikan data perhitungan jumlah emisi yang dikeluarkan merk kendaraan listrik, dibanding kendaraan berbahan bakar minyak. Perhitungannya, Hyundai Ioniq 6% - 60% lebih rendah emisi. Mercedes EQS 27-70% lebih rendah emisi. Mercedes EQE 16-65% lebih rendah emisi, dan Motor Alva One 51-80% lebih rendah emisi.
"Dengan transisi sumber daya kepada yang lebih ramah lingkungan (Batubara > Gas > Angin/Solar/Geothermal), mobil listrik dengan cara otomatis jadi lebih ramah lingkungan juga," jelasnya.
Berdasarkan data nafas Indonesia, hampir semua daerah dekat kota-kota besar terpapar polusi yang tinggi. Artinya elektrifikasi kendaraan harus didorong secepat mungkin.
Sebelumnya, dikutip dari detikNews, Anies Baswedan menilai pemberian subsidi mobil listrik bukanlah solusi untuk mengatasi permasalahan polusi udara.
"Soal polusi udara, solusinya bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik. Pemilik-pemilik mobil listrik adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi," ungkap Anies dalam acara deklarasi Amanat Indonesia (ANIES) di Tennis Indoor Senayan, Minggu (7/5).
"Kita menghadapi tantangan lingkungan hidup. Pemerintah harus memastikan sumber daya yang diberikan pemerintah untuk rakyatnya adalah sumber daya yang tepat," pungkasnya.
(zlf/zlf)