Menteri ESDM Terjunkan Tim Usut Laporan Ekspor Harta Karun RI

Menteri ESDM Terjunkan Tim Usut Laporan Ekspor Harta Karun RI

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 26 Mei 2023 15:38 WIB
Jakarta Energy Forum 2020 resmi dibuka oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif. Acara ini bertema  The Future of Energy.
Menteri ESDM Arifin Tasrif. Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan, pihaknya akan menerjunkan tim untuk mengusut laporan ekspor produk mineral ikutan timah. Mineral ikutan tersebut seperti monasit, xenotime dan zircon.

Mineral ikutan tersebut mengandung logam tanah jarang (LTJ) yang merupakan harta karun Indonesia. Penemuan LTJ di Swedia beberapa waktu lalu sempat menggegerkan dunia.

"Ya itu yang kita lagi kita juga tindaklanjuti, kita sudah siapin tim untuk cek ke lapangan. Karena itu dia kan izinnya sebagai pasir, nah pasirnya kaya apa, ada apanya di situ, kan ada batasan-batasannya yang di atas sekian itu nggak boleh karena itu termasuk jenis yang kita amankan," paparnya di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (26/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR Fraksi Golkar Bambang Patijaya menuding ada bandar yang bermain pada produk mineral ikutan timah. Sebab, pungutan yang dikenakan untuk produk-produk tersebut sangat rendah.

Mulanya, Bambang menyoroti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2022 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak. Kemudian, dia menjelaskan, dalam kegiatan penambangan timah terdapat beberapa mineral ikutan seperti monasit, xenotime dan zircon. Mineral ikutan tersebut mengandung logam tanah jarang (LTJ) yang merupakan harta karun Indonesia.

ADVERTISEMENT

Namun, mineral ikutan timah itu ternyata hanya dikenai tarif sebanyak 1%.

"Yang jadi masalah, saya heran dalam PP tersebut ada mineral monasit yang mengandung thorium dan mengandung logam tanah jarang tapi dalam PP ini cuma tarifnya 1%," katanya dalam rapat kerja dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif, Jakarta, Rabu (24/5) kemarin.

Padahal, kata dia, monasit akan jauh lebih berharga jika dikirim ke luar negeri. Oleh karena itu, dia menduga ada bandar yang bermain.

"Barang ini Pak Menteri, kalau sudah sampai luar negeri, monasit ini jauh lebih berharga daripada timah karena ada thorium dan logam tanah jarangnya. Oleh karena itu saya minta kepada Kementerian ESDM. Tolong PP ini dievaluasi, saya menuduh ini ada bandar yang bermain," terangnya.

"Ini barang bahan baku kita malah jadi terbuka untuk dijual ke luar negeri dan tarif yang sangat murah hanya 1%," tambahnya.

(acd/das)

Hide Ads