Inflasi-Utang AS Bikin Harga Minyak Mentah RI Anjlok Jadi US$ 70,12/Barel

Inflasi-Utang AS Bikin Harga Minyak Mentah RI Anjlok Jadi US$ 70,12/Barel

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 08 Jun 2023 10:56 WIB
Pekerja PT Pertamina Hulu Rokan melakukan perawatan sumur di Rig ATS 2517 di Duri Steam Flood (DSF) Field Duri, Blok Rokan, Bengkalis, Riau.
Foto: ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Jakarta -

Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pada Mei 2023 ditetapkan US$ 70,12 per barel. ICP mengalami penurunan yang cukup tajam yakni US$ 9,22 dari US$ 79,34 per barel pada April 2023.

ICP Mei ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 216.K/MG.03/DJM/2023 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Mei 2023.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan, harga rata-rata minyak mentah dunia juga mengalami penurunan. Penurunan rata-rata harga minyak mentah utama di antaranya disebabkan kekhawatiran pasar atas perekonomian dunia akibat inflasi, tingginya suku bunga, dan utang Amerika Serikat yang dapat menyebabkan resesi global dan menurunkan permintaan minyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi tersebut juga memicu penurunan margin kilang secara global pada kuartal 2 tahun 2023. Selain itu, ekspor minyak Rusia pasca invasi mencapai rekor tertinggi pada bulan April 2023 hingga mencapai 8,3 juta barel per hari, termasuk rencana ekspor Rusia ke Cina akan meningkat di kisaran 40% pada tahun 2023," katanya dikutip dari laman Kementerian ESDM, Kamis (8/6/2023).

Faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak mentah pada periode Mei 2023 adalah laporan Platts pada bulan Mei 2023 yang menyampaikan bahwa proyeksi pertumbuhan permintaan minyak mentah dunia tahun 2023 direvisi turun sebesar 0,17 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Kemudian, pada awal Mei 2023, pasar kembali khawatir pada stabilitas sektor perbankan AS pasca penurunan deposito Bank Pacwest hingga 9,5%. Apresiasi dolar AS terhadap mata uang utama dunia lain pada bulan Mei 2023 dibandingkan bulan April 2023.

"Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh Crude throughput Cina mengalami titik terendah dalam 4 bulan terakhir, di mana kilang offline mencapai 1,2 juta barel per hari. Impor Cina bulan April 2023 turun 16,2% menjadi 10,36 juta barel per hari dibandingkan Maret 2023," jelas Agung.

Faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak mentah di kawasan Asia Pasifik, tambah Agung adalah Manufacturing Purchasing Manager Index Cina di bulan April 2023 turun menjadi 49,2 dibandingkan Maret 2023 sebesar 51,9. Kemudian penurunan impor Korea hingga 2,6 juta barel per hari pada April 2023.

"Di samping itu, juga terdapat penurunan permintaan minyak di Jepang sepanjang bulan Mei 2023, yang dipicu oleh beberapa kilang mengalami shutdown," pungkas Agung.

(acd/rrd)

Hide Ads