Pertamina Jual Bioetanol Bulan Ini, Harganya Bisa Lebih Mahal dari Pertamax

Pertamina Jual Bioetanol Bulan Ini, Harganya Bisa Lebih Mahal dari Pertamax

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Jumat, 09 Jun 2023 14:03 WIB
Sejumlah pengendara mengantre untuk mengisi Bahan Bakar di Salah satu SPBU Pertamina di kawasan Jakarta, Rabu (1/3/2023). Harga BBM Pertamax di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) naik mulai 1 Maret 2023 menjadi Rp 13.300/liter. Harga itu naik Rp 500/liter dari harga sebelumnya Rp 12.800/liter.
SPBU Pertamina/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

PT Pertamina (Persero) berencana menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis baru, Bioetanol bulan ini. Bioetanol merupakan Pertamax dicampur dengan etanol yang berasal dari produk samping tebu.

Hal ini pertama kali diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam konferensi pers Selasa (6/6) lalu. Nicke membocorkan bahwa perusahaan akan menjual Bioetanol.

"Jadi nanti kita di bulan ini, nggak apa-apa ya Pak Alfian kita bocorin dulu, kita mau launching produk baru, yaitu bioetanol. Jadi Pertamax itu kita campur dengan etanol," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (6/6/2023) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertanyaan berikutnya yang timbul adalah harga Bioetanol saat dijual resmi. Apakah akan lebih mahal dari Pertamax?

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan belum ada harga resmi Bioetanol, tapi diperkirakan lebih mahal dari Pertamax. Sebagai informasi, Pertamax dijual Rp 12.400/liter di Jabodetabek.

ADVERTISEMENT

"Sepertinya (di atas Pertamax) karena komposisinya Pertamax + etanol 5 persen. Jadi RON juga di atas Pertamax," katanya kepada detikcom, Jumat (9/6/2023).

Apakah Bioetanol akan dijual serentak di Indonesia? Fadjar mengatakan kemungkinan Bioetanol awalnya akan dijual di Surabaya terlebih dulu.

"Karena uji coba di Surabaya mungkin di area Surabaya dulu," tuturnya.

Mengutip laman Kementerian ESDM, program Bioetanol tebu dirilis Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada November 2022 lalu untuk ketahanan energi.

Program Bioetanol Tebu untuk Ketahanan Energi diproyeksikan dapat menjadi solusi peningkatan jumlah produksi bioetanol nasional dari 40 ribu kiloliter di tahun 2022 menjadi 1,2 juta kiloliter di tahun 2030 dan menjadi potensi campuran BBM jenis minyak bensin. Hal ini didasarkan pada studi yang dilakukan di Brasil, energi yang dihasilkan dari 1 ton tebu setara dengan 1,2 barel crude oil.

"Kalau tebu ini berhasil, kemudian B30 sawit itu bisa ditingkatkan lagi, ini akan memperkuat ketahanan energi negara kita, Indonesia," ucap Jokowi kala itu.

(ara/das)

Hide Ads