Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bercerita soal pertemuannya dengan petinggi pemerintah Amerika Serikat. Dalam pertemuan itu, Luhut menyatakan keberatan dengan aturan di Amerika Serikat yang mengucilkan produk nikel asal Indonesia.
Awalnya Luhut bercerita selama ini saat ekspor nikel belum dilarang kebanyakan nikel Indonesia diekspor ke China, bukan ke Amerika ataupun Eropa. 99% nikel asal Indonesia, kata Luhut, dikirim langsung ke China.
Sementara pemerintah Indonesia saat ini sudah melarang ekspor nikel. Kebijakan larangan ekspor itu pun diprotes oleh Amerika Serikat dan negara barat, bahkan digugat ke WTO. Luhut pun bilang bila negara barat tak terima, Indonesia bisa saja membuka keran ekspor lagi, tapi tetap saja China yang akan menjadi pasar utamanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang Kalau Anda tidak setuju (ekspor nikel dilarang), saya sampaikan ke teman-teman di White House, oke kita buka, 99% ekspor ke China, tapi mereka bilang jangan lakukan itu," kata Luhut dalam rapat dengan Anggota Badan Anggaran DPR, Jumat (9/6/2023).
Luhut bilang ekspor dibuka lagi atau tidak pun tetap saja produk olahan nikel tak bisa masuk ke pasar Amerika. Pasalnya produk nikel asal Indonesia seperti dikucilkan oleh Amerika Serikat karena tidak masuk dalam paket kebijakan subsidi hijau melalui kredit pajak Inflation Reduction Rate (IRA). Hal itu membuat produk olahan nikel asal Indonesia tidak bisa masuk ke pasar Amerika.
"Mereka punya Inflation Reduction Act. Itu membuat kita tak bisa ekspor material kita karena sebagian produksi kita memakai teknologi Tiongkok," kata Luhut.
Luhut pun meminta agar Amerika Serikat segera merundingkan agar produk nikel di Indonesia bisa masuk ke dalam IRA. Menurutnya, jangan lagi negara maju mengatur kebijakan perekonomian negara berkembang seperti Indonesia.
"Seperti kita ini tidak mau diatur lagi oleh negara maju," ujar Luhut.
(hal/das)