Bos Antam Buka-bukaan Akar Masalah Demo Berakhir Ricuh di Konawe

Bos Antam Buka-bukaan Akar Masalah Demo Berakhir Ricuh di Konawe

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 15 Jun 2023 14:46 WIB
Demo ricuh di Kantor PT Antam di Konawe Utara.
Foto: Demo ricuh di Kantor PT Antam di Konawe Utara. (Nadhir Attamimi/detikcom)
Jakarta -

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengungkap akar masalah yang menyebabkan kerusuhan pada aksi demonstrasi sejumlah warga Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (5/6) lalu. Kabarnya demo itu dilakukan warga atas buntut dari penghentian aktivitas yang dilakukan oleh Antam di Blok Mandiodo.

Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Nicolas Kanter, menjelaskan kerusuhan itu terjadi terkait kerja sama antara Antam dengan Asosiasi Penambang Lokal Konawe Utara (APL-KU).

Menurut Nicolas, APL-KU ingin mendapatkan porsi dalam penambangan di Blok Mandiodo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra). Namun, ia menjelaskan ada aturan yang harus dipenuhi dalam sebuah kerja sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kerusuhan itu memang kita lihat sendiri itu kan mereka sebagian dari Asosiasi Penambang Lokal Konawe Utara (APL-KU) itu mereka juga ingin mendapatkan porsi. Tetapi beberapa apa yang mereka tuntut nggak mudah karena harus ikut dengan approval aturan-aturan regulasi yang ada," jelasnya di Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).

Nicolas menerangkan, pihaknya memang akan selalu memberdayakan masyarakat lokal dalam penambangan. Namun, hal itu tetap harus sesuai dengan regulasi yang ada.

ADVERTISEMENT

"Jadi kita pasti dong memberdayakan masyarakat maupun para penambang lokal tetapi harus mengikuti aturan-aturan yang ada kalau ada RKAB ya harus ada RKAB-nya kalau ada wilayah yang masih belum tertata dengan itu tetap approval itu harus dilakukan," jelasnya.

Nicolas membantah bahwa Blok Mandiodo dihentikan begitu saja. Ia mengatakan hanya ada kerja sama operasi (KSO) yang memang belum berjalan normal.

"Bukan diberhentikan ada beberapa kita punya KSO yang ditunjuk itu memang mereka rasakan belum berjalan normal," jelasnya.

Kerusuhan di Konawe Sultra berlanjut ke halaman berikutnya.

Tonton juga Video: Ponpes Al-Zaytun Indramayu Didemo, Polisi Siaga-Kawat Berduri Dipasang

[Gambas:Video 20detik]



Sebagai tambahan informasi, sebelumnya diberitakan demo warga Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) di Kantor Antam berakhir ricuh. Massa aksi dan aparat keamanan saling lempar batu hingga polisi menembakkan gas air mata.

Koordinator massa aksi Jefry menuturkan aksi memang sempat ricuh karena massa hendak menerobos masuk ke dalam kawasan kantor Antam. Namun saat itu dihalangi oleh aparat Kepolisian.

"Ada aksi saling dorong massa aksi dan polisi karena massa ingin masuk ke dalam menyegel kantor PT Antam tapi dihalangi polisi," ujarnya, dikutip dari detikSulsel.

Jefry menuturkan, aksi itu dilakukan warga untuk menuntut PT Antam terkait aktivitas di blok Mandiodo yang dihentikan. Hal itu kemudian membuat banyak karyawan yang akhirnya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Selain itu, Jefry mengatakan aktivitas tambang yang berhenti di blok Mandiodo juga berimbas pada usaha warga di sekitar lokasi. Termasuk usaha rumah makan hingga kos-kosan warga.

"Kami sampaikan hari ini tidak akan meninggalkan tempat sampai tuntutan kami benar-benar diakui dan diputuskan oleh PT Antam," ujarnya.


Hide Ads