Ketimbang Subsidi Mobil Listrik, Anies Sarankan Elektrifikasi Transportasi Umum

Ketimbang Subsidi Mobil Listrik, Anies Sarankan Elektrifikasi Transportasi Umum

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 24 Jun 2023 19:53 WIB
Anies Baswedan merespon isu usai Presiden Jokowi bilang akan cawe-cawe demi bangsa dan negara termasuk soal Pemilu 2024. Anies didampingi anggota Tim Delapan di Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023).
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta -

Calon Presiden Anies Baswedan menilai subsidi mobil listrik hanya dinikmati segelintir orang. Pasalnya, kata Anies, hanya orang-orang golongan ekonomi mampu ekoyang dapat membeli mobil listrik.

Ketimbang memberi subsidi, Anies menyarankan agar pemerintah fokus memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Caranya adalah dengan ekspansi transportasi umum dan elektrifikasi transportasi umum.

"Padahal bicara soal pengelolaan dampak polusi udara, yang seharusnya kita kerjakan adalah memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Dan itu artinya ekspansi transportasi umum. Dan elektrifikasi transportasi umum," katanya secara virtual dalam acara Net-Zero Summit 2023 yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (24/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, hal itulah yang bakal memberi manfaat ke masyarakat. Dalam hal ini Anies mengomentari pengalokasian anggaran yang harusnya lebih komprehensif.

Dalam menggelontorkan subsidi misalnya, perlu dilihat juga apa dan siapa saja yang membutuhkan subsidi.

ADVERTISEMENT

"Ketika kita bicara subsidi, saya sempat sampaikan, subsidi untuk mobil listrik hanya dinikmati segelintir orang yang memang kondisi ekonominya baik. Karena itu mereka mampu membeli mobil listrik," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Sebelumnya, dalam catatan detikcom, Anies pernah menyebut bahwa subsidi untuk mobil listrik merupakan hal yang tidak perlu dilakukan. Anies menjelaskan, emisi karbon yang dihasilkan mobil listrik sebenarnya lebih tinggi dari bus berbahan bakar minyak. Hitung-hitungan tersebut merupakan hasil akumulasi dari jumlah penumpang yang bisa diangkut kendaraan.

"Soal polusi udara, solusinya bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik. Pemilik-pemilik mobil listrik adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi," terang Anies.

"Kenapa (polusi) itu (tetap) bisa terjadi? Karena bus memuat orang banyak, sementara mobil memuat orang sedikit," tegasnya.

(hns/hns)

Hide Ads