Begini Jurus Pertamina Tekan Impor Produk Petrokimia

Begini Jurus Pertamina Tekan Impor Produk Petrokimia

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 04 Jul 2023 12:04 WIB
Proyek Kilang GRR Tuban
Ilustrasi Proyek Kilang Tuban - Foto: Pertamina
Jakarta -

PT Pertamina (Persero) terus mendorong pengembangan produk petrokimia. Melalui PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), perusahaan mulai memproduksi produk Orthoxylene di fasilitas kilang di Tuban, Jawa Timur dengan kapasitas produksi mencapai 50.000 ton per tahun.

Produk Orthoxylene yang diproduksi dalam negeri itu pun sudah mulai disalurkan pada Senin, 26 Juni 2023 lalu. Produk tersebut disalurkan kepada konsumen domestik PT Petrowidada. Orthoxylene adalah salah satu valuable produk dari unit 211 aromatic fraksionasi tanpa mengurangi produk Paraxylene.

Direktur Utama PT Pertamina Petrochemical Trading, Deni Febrianto menuturkan Pertamina berkomitmen untuk menyalurkan bahan baku Orthoxylene sebesar 30.000 MT sampai 40.000 MT pada semester ke-2 tahun 2023 ini kepada PT Petrowidada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan ketersediaan produk Orthoxylene dalam negeri, Petrowidada akan lepas dari ketergantungan suplai impor, dan akan turut meningkatkan nilai tambah produk derivative-nya sehingga berdampak positif baik bagi Petrowidada, juga konsumen akhir Phthalic Anhydride (PA) mereka, serta masyarakat sekitar," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (4/6/2023).

Komisaris Utama PT Petrowidada, Bindra Setya Utama menyambut baik pasokan bahan baku domestik yang diproduksi Pertamina ini. Menurutnya, produksi Orthoxylene dalam negeri ini sejalan dengan visi Indonesia Maju yaitu hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam.

ADVERTISEMENT

"Dengan hilirisasi ini kami harapkan ketahanan industri kimia lokal semakin kompetitif. Dengan begini kan impor menurun, TKDN meningkat, yang sejalan dengan agenda Kementerian Perindustrian," katanya.

PT Petrowidada merupakan perusahaan yang bergerak di industri kimia yang sudah melakukan produksi sejak tahun 1985. Manajemen Perusahaan ini dikendalikan sepenuhnya oleh pemegang saham baru, yaitu Eber Petrochemical Limited sejak akhir Juli 2021.

PT Petrowidada memiliki kapasitas produksi mencapai 70.000 MT per tahun. Menurut Bindra, kapasitas produksi dari Petrowidada ini sudah mencukupi sebagian besar kebutuhan nasional.

Selain itu, PT Petrowidada juga menjadi satu-satunya penghasil bahan kimia Phthalic Anhydride di Indonesia. Sehingga, tantangan banjirnya produk PA impor dari negara lain menjadi tantangan terbesar bagi perusahaan yang berada di bawah manajemen Eber Petrochemical Limited ini.

"PT Petrowidada berkomitmen melakukan sinergi dan kolaborasi agar ketahanan industri lokal di Nusantara dapat berdiri sendiri tanpa ketergantungan dengan impor. PT Petrowidada berharap pemerintah mampu mengendalikan dan menekan produk impor agar keberlangsungan industri di nusantara dapat berdikari atau tidak bergantung dengan impor," imbuh Bindra.

Sementara, Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito mengatakan, produksi Orthoxylene domestik ini akan mengurangi ketergantungan bahan baku impor, membantu neraca perdagangan Indonesia sekaligus mengamankan rantai pohon industri petrokimia.

"Untuk itu saya ingin mengucapkan apresiasi sebesar-besarnya kepada PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang telah berhasil menjawab permasalahan pasokan bahan baku industri petrokimia domestik dengan mengaktifkan kembali produksi Orthoxylene nasional," ujarnya.

Lihat juga Video: Harga BBM Pertamina Turun Per Hari Ini, Berikut Daftarnya...

[Gambas:Video 20detik]



(acd/kil)

Hide Ads