Direktur Utama Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) Dannif Danusaputro menghadiri perayaan 20 tahun berdirinya Chartered Financial Analyst (CFA) Society Indonesia, di Le Meridien Hotel, Jakarta, Kamis (6/7). Pada kesempatan itu, dia mengungkapkan langkah Pertamina dalam mewujudkan transisi energi, namun tetap memastikan ketahanan energi Indonesia melalui aspirasi net zero mission (NZE) di tahun 2060.
"Pertamina memiliki 2 inisiatif untuk mencapai net zero emission, yaitu dekarbonisasi bisnis dan membangun bisnis baru. Inisiatif dekarbonisasi antara lain dengan efisiensi energi, pembangkit listrik berbasis energi hijau, pemanfaatan kendaraan listrik, CCS/CCUS internal, bahan bakar rendah emisi," terang Dannif dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/7/2023).
Dia melanjutkan inisiatif yang kedua adalah membangun bisnis baru yang meliputi pengembangan energi terbarukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"EV charging dan battery swap, natural based solutions, pengembangan hidrogen Biru/Hijau, pembangunan ekosistem baterai dan EV, Biofuel, CCS/ CCUS terintegrasi, dan bisnis pasar karbon," imbuhnya.
Dia menambahkan Pertamina NRE memiliki tiga pilar strategis. Pertama solusi karbon rendah seperti gas to power, serta dekarbonisasi melalui konservasi energi dan NBS. Kedua, pengembangan energi terbarukan seperti energi panas bumi, energi surya, biogas, angin, dan pasang surut air laut.
Selanjutnya yang ketiga adalah pembangunan bisnis baru di sektor energi seperti baterai dan ekosistem kendaraan listrik, bisnis karbon, serta hidrogen bersih.
"Membangun portofolio bisnis energi bersih adalah fokus utama Pertamina NRE untuk bergerak maju, untuk mendukung dekarbonisasi yang menjadi tujuan Pertamina, Indonesia dan global. Aset operasi dan project pipeline pembangkitan listrik Pertamina NRE saat ini mencapai 4,5 GW dengan Potensi Tambahan Kapasitas di Masa Depan," katan Dannif.
Sementara itu, Fadjar Djoko Santoso VP Corporate Communication Pertamina menyampaikan Pertamina terus mendorong pengembangan bisnis green energy di seluruh lini usaha.
"Pertamina melalui seluruh Subholdingnya berkomitmen untuk mendorong transisi energi dengan terus mengembangkan bisnis baru yang mengutamakan green energy" ungkapnya.
Dia mengatakan Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG's). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Sebagai informasi, CFA Society Indonesia adalah organisasi profesional nirlaba global yang menyediakan pendidikan keuangan bagi para profesional investasi. Lembaga ini bertujuan untuk mempromosikan standar dalam etika, pendidikan, dan keunggulan profesional dalam industri layanan investasi global.
Klik halaman selanjutnya >>>
Simak Video "Target Penurunan Emisi RI Tertinggal, Mobil Listrik Bukan Solusi Tunggal?"
[Gambas:Video 20detik]