Subsidi Dicabut, Harga BBM Raksasa Minyak Afrika Ini Cetak Rekor Tertinggi!

Subsidi Dicabut, Harga BBM Raksasa Minyak Afrika Ini Cetak Rekor Tertinggi!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 19 Jul 2023 18:30 WIB
Ilustrasi sektor migas
Foto: Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)
Jakarta -

Harga bahan bakar minyak (BBM) di Nigeria kini menyentuh level tertinggi dalam sejarah. Padahal Nigeria dikenal sebagai produsen minyak terbesar di benua Afrika.

Adapun hal ini terjadi setelah Presiden Nigeria Bola Tinubu menghapus subsidi BBM di negaranya. Dua bulan setelah kebijakan diambil, harga BBM naik jadi 617 naira atau US$ 0,78 per liter, atau sekitar Rp 11.700 per liter (kurs Rp 15.000/US$ 1).

Harga tersebut tercatat sebagai yang tertinggi dalam sejarah Nigeria. Padahal Nigeria dikenal sebagai produsen minyak terbesar di Afrika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Al Jazeera, Rabu (19/7/2023), harga BBM diperbarui secara nasional pada hari Selasa, dari sebelumnya 557 naira (US$ 0,70) per liter di SPBU yang dioperasikan oleh Perusahaan Minyak Nasional Nigeria (NNPC) milik negara.

Usai menjabat sebagai presiden, Tinubu melakukan gebrakan demi mengatasi masalah, termasuk masalah beban utang yang tinggi. Ia bahkan mengumumkan pencabutan subsidi pada 29 Mei 2023 atau bertepatan dengan pidato pelantikannya.

ADVERTISEMENT

Subsidi diperkenalkan di Nigeria pada tahun 1970-an, membuat harga bahan bakar tetap murah selama beberapa dekade namun menimbulkan kerugian bagi pemerintah sebesar US$ 10 miliar tahun lalu.

Kata subsidi juga menjadi sorotan pada tahun 2012 di Nigeria. Presiden Nigeria saat itu, Goodluck Jonathan saat itu mengumumkan penghapusan subsidi BBM. Harga bahan bakar naik dari 65 naira (US$ 0,14) menjadi 140 naira (US$ 0,30) per liter dan memicu protes hampir dua minggu yang dikenal sebagai Occupy Nigeria, menyebabkan Jonathan membatalkan keputusan tersebut.

Sejak berakhirnya subsidi tahun ini, 56 perusahaan swasta telah diberi izin untuk mengimpor bensin, dan 10 di antaranya akan memulai pengiriman pada kuartal ketiga. NNPC sebelumnya adalah satu-satunya importir bensin yang menggunakan kontrak swap minyak mentah.

"Dari 10 ini, tiga di antaranya telah mendaratkan kargo, dan perusahaan lainnya juga menunjukkan minat untuk mengimpor pada Agustus dan September," kata Farouk Ahmed, kepala Otoritas Regulator Perminyakan Hilir dan Midstream Nigeria (NMDPRA), dalam sebuah pernyataan. .

Nigeria mengimpor hampir semua bahan bakar olahannya karena kapasitas penyulingan yang tidak memadai dan pengabaian kilang yang ada.

(eds/eds)

Hide Ads