Perusahaan asal Rusia, Zarubezhneft akan melepas hak partisipasinya di Blok Tuna. Perusahaan akan melepas hak partisipasinya imbas sanksi Uni Eropa.
Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara mengatakan, operator Blok Tuna yakni Premier Oil Tuna BV yang merupakan anak usaha Harbour Energy Group akan mencari mitra baru. Namun, ia belum tahu siapa mitra baru tersebut.
"Terkait Tuna memang ZN kan akan farm out Rusia sedang proses. Tentu Harbour otomatis akan memiliki partner baru, siapa, terus terang kita belum tahu, bisa aja oil company yang di Indonesia, bisa jadi di luar, most likely yang dari Indonesia, cuma sampai saat ini kita belum tahu," katanya dalam konferensi pers kinerja hulu migas semester I-2023, ditulis Kamis (20/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, cadangan gas di Blok Tuna lumayan banyak. Selain itu, blok itu juga menyimpan minyak.
"Kalau bicara Tuna lumayan ya kalau saya lihat volumenya 300-an bcf untuk gasnya, minyak juga sekitar berapa 20-30-an juta," imbuhnya,
Berdasarkan rencana pengembangan yang telah disetujui SKK Migas, gas dari Blok Tuna akan dijual ke Vietnam.
"Nanti rencana kalau di POD yang sudah kita approve itu dia akan dikirim ke Vietnam, karena sangat dekat dengan Vietnam," katanya.
(acd/ara)