Inggris sepakat meneken perjanjian kerja sama Pengaturan Pelaksanaan Program Penetapan Harga Karbon UK Partnering for Accelerated Climate Transitions (IA on UK-PACT) dengan Indonesia. Dalam kerja sama ini disepakati akan ada bantuan teknis sebesar 2,7 juta Poundsterling atau sekitar Rp 52,1 miliar dari pihak Inggris untuk Indonesia.
Bantuan teknis sebanyak itu akan digunakan untuk mendukung pengembangan dan koordinasi kebijakan nilai ekonomi karbon alias carbon pricing di Indonesia.
"Banyak tools dan strategi yang digunakan untuk memitigasi perubahan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca, termasuk carbon pricing. Berbagai negara telah mengadopsi dan menerapkan tools ini untuk mendorong transisi menuju praktik yang lebih berkelanjutan dan rendah karbon," kata Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara penandatanganan yang dilakukan di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Senin (24/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut mengatakan Indonesia membutuhkan dukungan-dukungan dan kolaborasi-kolaborasi dengan pihak lain untuk mencapai target penurunan emisi yang ambisius.
Dia juga mengungkapkan Indonesia telah memulai landasan carbon pricing dengan memberlakukan Peraturan Presiden tentang Nilai Ekonomi Karbon. Selain itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan Peraturan Menteri tentang Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon Sub Bidang Pembangkit Listrik.
Sementara instrumen pelengkap lainnya, seperti Peta Jalan Penetapan Harga Karbon Sektoral, regulasi Pertukaran Karbon, regulasi Perdagangan Karbon Internasional, dan Inventarisasi Pengurangan Emisi GRK Online, secara bersamaan sedang dikembangkan.
"Mitigasi perubahan iklim Indonesia membutuhkan pengendalian emisi karbon, yang dapat didukung oleh perdagangan karbon dan perpajakan. Dengan program Kemitraan UK-PACT ini, maka akan mempercepat penyusunan roadmap carbon pricing sektor pertanian, industri dan transportasi dengan standar internasional," ungkap Luhut.
Indonesia sendiri memiliki potensi besar kapasitas penyimpanan CO2 berdasarkan beberapa studi, antara 10 Gt sampai 400 Gt di reservoir minyak dan gas dan aquifer salin.
Penerapan Carbon Capture Storage (CCS) bisa menjadi strategi jangka pendek yang penting dalam mengurangi emisi sektor minyak dan gas. Pengembangan Metode CCS dengan kegiatan validasi dan verifikasi, dapat disusun melalui proyek percontohan.
Melalui program ini, Inggris berkomitmen sebesar Rp 52,1 miliar untuk bantuan teknis guna mendukung pengembangan dan koordinasi kebijakan penetapan harga karbon. Program ini akan mendukung Kemenko marves dalam memimpin Komite Pengarah Penetapan Harga Karbon Indonesia, dan juga akan mendukung Kementerian Keuangan dalam merancang pajak karbon.
Kesepakatan tersebut menunjukkan kerjasama Inggris-Indonesia yang semakin dalam terkait penetapan harga karbon dan pasar karbon, komponen penting dari pendekatan Indonesia untuk pembangunan rendah karbon. Selain itu, kesepakatan tersebut juga sebagai tindak lanjut MoU Inggris-Indonesia tentang Aksi Iklim dan Nilai Ekonomi Karbon, yang ditandatangani di sela-sela KTT G20 di Bali tahun lalu.
(hal/rir)