Adapun lokasi Prospek dan Lead yang terdapat di area Offshore. Blok Sangkar berdekatan dengan area prospek Blok Pangkah yang saat ini dioperasikan 100% oleh PGN Saka. Avep menerangkan PGN Saka memprioritaskan sumber daya dalam negeri untuk dapat berpartisipasi dalam bidang hulu migas.
"Kami dan beberapa operator migas diarahkan oleh SKK Migas untuk bisa mengatur bisa bersinergi dengan pengusaha lokal dan menambah potensi bisa dijalankan," jelasnya.
Dalam menjalankan kegiatan operasional, PGN Saka sudah memanfaatkan digitalisasi sehingga mampu membuat bisnis lebih efisien dan memberikan value creation.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini hal menarik untuk dikembangkan ke depan, karena cukup canggih. Kami tidak lagi tergantung pada software luar negeri, kami coba kembangkan dari dalam negeri. Era digital ini sangat membantu di hulu migas dan untuk bisnis yang lain," kata Avep.
Hingga saat ini, PGN SAKA memiliki 10 aset hulu migas di Indonesia dan 1 aset di luar negeri. Adapun satu aset yang berada di Fasken, Texas ini memanfaatkan gas unconventional dan sudah berproduksi sekitar 80-90 MMSCFD. PGN Saka juga memiliki 36 persen Pericipating Interest (PI).
Sementara di Indonesia, PGN Saka mengelola 10 asset. Dalam hal ini, terdapat 2 aset yang dioperasionalkan, di mana PGN Saka sebagai operator di Pangkah PSC yang memproduksi minyak, gas dan LPG. Kemudian Muriah PSC yang menyuplai gas ke PLN Tambak Lorok yang berjarak sekitar 200 Kilometer dari operasional PGN Saka.
"Selebihnya kami adalah partner, baik itu di Ketapang dengan Petronas, Muara Bakau dengan Eni, Bangkanai di Kalimantan Tengah dengan Medco. Sementara ini, kami mendapatkan satu blok yakni Sangkar yang berjarak tidak jauh dari daerah operasional kami. Tujuan kami ke depan adalah mengintegrasikan portofolio kami ke eksisting lapangan dan mengoptimasi seluruh investasi, terutama di Lapangan Pangkah yang akan mensupport rencana pengembangan ke depan," pungkas Avep.
Simak Video "PT Pertamina (Persero) Siapkan Satgas & Jamin Pasokan Nataru 2024-2025"
[Gambas:Video 20detik]
(ncm/ega)