Desa Energi Berdikari Pertamina Bertambah, Total Ada 52 Titik Se-RI

Erika Dyah Fitriani - detikFinance
Jumat, 04 Agu 2023 20:49 WIB
Foto: dok. Pertamina
Jakarta -

Pertamina terus menambah jumlah desa penerima manfaat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Desa Energi Berdikari. Per akhir Juli 2023, total ada 52 lokasi Desa Energi Berdikari di seluruh wilayah Indonesia.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan Program Desa Energi Berdikari Pertamina memberikan akses energi terbarukan sebagai solusi kebutuhan energi masyarakat. Hal ini diharapkan mampu membuka jalan untuk kemandirian energi dan ekonomi masyarakat.

"Melalui pemberian akses energi terbarukan kepada masyarakat, Pertamina dapat mensosialisasikan dan menghadirkan pengalaman transisi energi, sehingga masyarakat desa memahami pentingnya kehadiran energi untuk menggerakkan roda perekonomian," jelas Fadjar dalam keterangan tertulis, Jumat (4/8/2023).

Ia memaparkan baru-baru ini Pertamina melakukan instalasi Energi Terbarukan berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan total 33.250 watt peak (WP) di 5 lokasi, antara lain Desa Kalijaran di Cilacap, Desa Wisata Danau Shuji di Muara Enim, Desa Tanjung Karang di Aceh Tamiang, Desa Kampung Apar di Pariaman, dan Desa Pulau Semambu di Ogan Ilir.

Energi terbarukan dari sinar matahari di 5 desa ini sebagian besarnya mendukung produksi pertanian dan perkebunan. Ia menyebut program yang dijalankan di Desa Kalijaran, Kabupaten Cilacap dimanfaatkan untuk irigasi sawah yang dapat menyelesaikan persoalan kekurangan sumber air pada saat musim kemarau. Di Desa Pulau Semambu Kabupaten Ogan Ilir, pemanfaatan energi terbarukan ini juga dimanfaatkan wilayah yang membutuhkan sumber energi listrik lebih besar untuk pompa air sebagai alat bantu petani untuk bercocok tanam.

Di Desa Wisata Danau Shuji Kabupaten Muara Enim dan Desa Kampung Apar Kota Pariaman, energi terbarukan dimanfaatkan untuk menggerakkan beberapa kegiatan, seperti hidroponik, produksi olahan herbal, dan pertanian organik. Sedangkan di Desa Tanjung Karang Kabupaten Aceh Tamiang digunakan sebagai sumber energi alternatif yang bersih pada program Bengkel Doorsmeer Difabel.

Selain membangun infrastruktur, program Desa Energi Berdikari juga melakukan pemberdayaan masyarakat. Melalui pemberdayaan, Pertamina berupaya mengakselerasi transisi energi secara merata hingga ke pelosok desa dengan memanfaatkan sumber daya energi lokal.

Fadjar berharap dengan hadirnya program Desa Energi Berdikari Pertamina, masyarakat dapat mengembangkan potensi ekonomi. Khususnya melalui berbagai pelatihan pengembangan kapasitas masyarakat, pengembangan produk UMKM yang dihasilkan, hingga edukasi terkait pemanfaatan dan perawatan fasilitas energi terbarukan.

"Kami percaya bahwa energi yang bersih dan mudah diakses akan membuka jalan bagi pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian berkelanjutan," tutur Fadjar.

Lebih lanjut, Fadjar menjelaskan program Desa Energi Berdikari telah dilaksanakan sejak tahun 2019. Dari sisi lingkungan, program ini telah bermanfaat menghasilkan 143.250 WP energi Pembangkit Listrik Tenaga Surya, 605.000m3/tahun energi Gas Metana & Biogas, 16.500 WP energi Hybrid Surya dan Angin, 8.000 Watt energi micro hydro dan 6.500 liter/tahun bio diesel, serta mengurangi dampak emisi sebesar 565.896 ton Co2 eq/ tahun.

Desa Energi Berdikari turut berperan dalam pemenuhan kebutuhan energi masyarakat serta memberikan dampak perekonomian bagi 3.061 Kepala Keluarga dengan total multiplier effect sebesar manfaat 1,8 miliar per tahun.

Adapun program ini sejalan dengan SDG's poin 7, yaitu energi bersih dan terjangkau, poin 8 yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, dan poin 13 yaitu penanganan perubahan iklim, serta target pemerintah mencapai NZE di tahun 2060.



Simak Video "Hari Lingkungan Hidup 2025: Pertamina Tampilkan Teknologi Ramah Lingkungan dari Desa"

(anl/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork