Kembalinya Blok Migas Raksasa ke Bumi Pertiwi Jadi Kado HUT ke-78 RI

Kembalinya Blok Migas Raksasa ke Bumi Pertiwi Jadi Kado HUT ke-78 RI

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 11 Agu 2023 11:59 WIB
Petugas memantau pergerakan kawanan gajah liar yang telah diberikan
Ilustrasi Blok Rokan - Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Jakarta -

Indonesia berusia 78 tahun pada 17 Agustus 2023 mendatang. Di usia ke-78 tersebut, sejumlah peristiwa besar telah terjadi, salah satunya ialah kembalinya sejumlah blok minyak dan gas bumi (migas) raksasa ke pangkuan Ibu Pertiwi.

Seperti dirangkum detikcom, Jumat (11/8/2023), blok migas pertama yang akhirnya kembali ke Indonesia ialah Blok Mahakam.Blok Mahakam resmi dikelola PT Pertamina (Persero) 1 Januari 2018.

Sebelumnya, blok tersebut puluhan tahun dikelola oleh Total E&P Indonesie (TEPI) dan Inpex Corporation. Kedua perusahaan migas ini menggarap Blok Mahakam berdasarkan kontrak kerja yang diteken pada 1966 dalam jangka waktu 30 tahun. Berdasarkan keterangan dari Pertamina, Blok Mahakam ditemukan dengan prediksi cadangan minyak dan gas mencapai sekitar 50 triliun kaki kubik (TCF) untuk gas dan 5 miliar barel (BBLS) untuk minyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, pada 1974 Blok Mahakam resmi memproduksi minyak pertamanya dari Lapangan Bekapai. Setelah berjalan selama 30 tahun, di 1997 kontrak kerja diperpanjang kembali selama 20 tahun hingga 31 Desember 2017.

Jelang habis waktu kontrak, TEPI kembali mengajukan perpanjangan kontrak ke pemerintah pada 2008. Di sisi lain, pada 2009, Pertamina juga menyampaikan surat keinginan mengelola Blok Mahakam.

ADVERTISEMENT

Hingga akhirnya, pemerintah menetapkan untuk tidak memperpanjang kontrak kerja TEPI di Blok Mahakam, sehingga tetap berakhir pada 31 Desember 2017. Selanjutnya, pemerintah menunjuk Pertamina sebagai pengelola baru.

Blok migas kedua ada Blok Rokan. Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) secara resmi mengelola Blok Rokan mulai 9 Agustus 2021. Sebelumnya, blok ini dikelola PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).

Pengambilalihan operasional alih kelola WK Rokan ini ditandai dengan acara seremoni yang digelar, Minggu, 8 Agustus 2021.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan, alih kelola WK Rokan dari CPI ke PHR merupakan salah satu tonggak sejarah industri hulu migas di Indonesia. Setelah CPI berhasil mengelola wilayah kerja tersebut dengan baik, PHR diharapkan dapat meneruskan dan mengembangkan keberhasilan yang telah dicapai.

"Sejak pertama kali diproduksikan pada tahun 1951 hingga tahun 2021, WK Rokan merupakan salah satu wilayah kerja strategis yang telah menghasilkan 11,69 miliar barel minyak. Terima kasih atas usaha-usaha yang telah dilakukan," kata Arifin dalam keterangannya, Minggu (8/8) lalu.

Terbaru ialah Blok Masela. Pertamina bersama Petronas mengambil 35% hak partisipasi yang dilepas Shell di blok tersebut. Pertamina mengambil porsi 20%, sementara Petronas 15%.

Pertamina dan Petronas masuk ke Blok Masela yang ditandai dengan penandatanganan sale purchase agreement (SPA) terkait hak partisipasi yang digelar dalam acara IPA Convex 2023 di ICE, BSD, Tangerang pada 25 Juli 2023.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, demi memenuhi kebutuhan energi nasional dibutuhkan komitmen untuk menjaga pasokan migas dari sisi hulu.

"Selain mengelola lapangan eksisting maka diperlukan strategi untuk mengembangkan lapangan baru, salah satunya adalah Lapangan Abadi di Blok Masela," ungkap Nicke dalam keterangannya.

Lihat juga Video: Sederet Kisah Pejuang Kreatif TikTok Bakal Meriahkan HUT RI ke-78

[Gambas:Video 20detik]



(kil/kil)

Hide Ads