Menteri LHK: Polusi Udara Jakarta Bukan karena PLTU

Menteri LHK: Polusi Udara Jakarta Bukan karena PLTU

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 14 Agu 2023 15:06 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menghadiri acara Paviliun Indonesia, yang digelar bersamaan dengan COP 27 UNFCCC, di Sharm El Sheikh, Mesir, Minggu (6/11). Dalam sesi Talk Show NDC Yang Lebih Ambisius, Siti menyampaikan sederet upaya Indonesia dalam meningkatkan Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC) di tengah upaya pemulihan pasca COVID-19 dan situasi ekonomi global yang dinamis.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya/Foto: Dok KLHK
Jakarta -

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyatakan polusi di Jakarta dan sekitarnya tidak terjadi karena sumbangan sisa pembuangan asap PLTU. Hal ini terbukti dari studi yang dilakukan pihaknya dan PLN.

Menurut Siti, pihaknya sudah melakukan studi menggunakan data satelit sentinel troposperik selama 27 Juli hingga 9 Agustus 2023, hasil pembuangan PLTU tidak mengarah ke Jakarta. Melainkan ke arah Selat Sunda.

Khususnya hasil pembuangan PLTU Suralaya yang letaknya dekat dengan Jakarta, atau tepatnya di Cilegon, Banten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelumnya, pada tahun 2019 ketika heboh-heboh ini juga ada kami juga lakukan studi. Sama hasilnya, konfirmasi studinya PLN dengan KLHK bahwa dugaan polusi udara karena PLTU Suralaya itu kurang tepat. Sebab hasil analisis uapnya itu pencemarannya dia bergeraknya tidak ke arah Jakarta," kata Siti usai melakukan rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (14/8/2023).

"Semua bergerak ke arah Selat Sunda ditopang oleh arah angin yang menurut data BMKG," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Dia kembali menegaskan, polusi udara di Jakarta tidak terjadi karena hasil pembuangan PLTU. Penggunaan PLTU batu bara menurutnya hanya berpengaruh tak sampai 1% ke polusi di Jakarta.

"Bisa dikatakan bahwa polusi ini bukan karena PLTU begitu ya. Apalagi kalau dilihat dari hasil studi, penggunaan batu bara yang berpengaruh ke Jakarta sih nggak nyampe 1%," tegas Siti.

Namun, Siti Nurbaya mengatakan PLN sempat melaporkan ada beberapa pembangkit listrik diesel kecil yang mengeluarkan asap sisa pembuangan juga tersebar di Jakarta dan sekitarnya. Pembangkit-pembangkit ini diminta untuk dipantau ketat.

"Pak Dirut PLN melaporkan bahwa ada pembangkit-pembangkit individual yang kecil tersebar dan ini arahan bapak presiden untuk didalami," kata Siti.

Sebaliknya, penyebab utama polusi udara di Jakarta adalah penggunaan kendaraan yang membludak. Setidaknya ada 24,5 juta kendaraan bermotor yang mengeluarkan sisa hasil pembakarannya di Jakarta.

"Penyebab utama pencemaran kualitas udaranya adalah kendaraan, karena dalam catatan kita per 2022 itu ada 24,5 juta kendaraan bermotor dan 19,2 juta lebih itu sepeda motor," beber Siti.

Siti juga mengatakan ada kemungkinan polusi juga terjadi karena di sekitar Jakarta banyak wilayah industri. Untuk urusan ini pihaknya dan kementerian terkait mendapatkan tugas untuk membuat standardisasi cerobong asap untuk industri.

"Kita akan melakukan regulasi terkait dengan industri. Jadi, saya udah mencatat di sini standar-standar yang harus dikeluarkan untuk cerobong industri. Lebih spesifik lagi di Jabodebek diminta untuk ditetapkan standar untuk cerobong," pungkas Siti.

(hal/ara)

Hide Ads