Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pemerintah Kenya memuluskan investasi Pertamina Group senilai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 22,9 triliun (kurs Rp 15.300). Hal ini diungkapkan langsung Jokowi kepada Presiden Kenya William Rutto dalam lawatannya ke Nairobi.
Jokowi mengatakan Pertamina akan masuk ke pengembangan energi di Kenya dengan melakukan kerja sama dengan BUMN Energi Kenya Geothermal Development Company (GDC) di bidang energi terbarukan. Kerja sama ini juga menggandeng perusahaan Goma Group.
"Indonesia ingin meningkatkan investasi di Kenya, terutama di sektor energi. Untuk itu saya minta dukungan agar investasi Pertamina dengan Geothermal Development Company senilai US$ 1,5 miliar dan dengan Goma Group dapat segera terealisasi dan diperluas di bidang energi baru terbarukan," ungkap Jokowi dalam keterangan pers bersama yang diadakan secara virtual, Senin (21/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga membeberkan kunjungannya ke Nairobi kali ini telah menghasilkan kerja sama yang konkret, berbentuk tiga kerja sama antar pemerintah dan 8 kerja sama antar BUMN dan swasta. Maka dari itu, Jokowi mengatakan pemerintah Kenya dan Indonesia perlu membentuk perjanjian Billateral Investment Treaty (BITs).
"Perlu dibentuk Billateral Investment Treaty antara kedua negara," lanjut Jokowi.
Selain kerja sama bisnis, Jokowi mengatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan bekerja sama dengan lembaga serupa di Kenya untuk melakukan pengembangan di sektor farmasi dan kesehatan.
Lewat kerja sama ini Bio Farma akan bermitra dengan Generics Africa Limited untuk mengembangkan vaksin, obat-obatan, dan produk farmasi lainnya.
Indonesia, kata Jokowi, melalui lembaga Indonesian Aid juga akan ikut membantu Kenya mengembangkan bidang kesehatan, ketahanan pangan, hingga penanganan bencana.
"Ke depan ini akan terus ditingkatkan khususnya untuk sektor yang menjadi prioritas Kenya," ujar Jokowi.
(hal/rrd)