Menperin Minta PLN Beri Listrik Murah ke Industri demi Kurangi Emisi PLTU

Menperin Minta PLN Beri Listrik Murah ke Industri demi Kurangi Emisi PLTU

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 23 Agu 2023 14:13 WIB
Penghargaan Upakarti 2022 digelar di Jakarta. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita turut menghadiri acara itu.
Menperin Agus Gumiwang/Foto: dok. Kemenperin
Jakarta -

Polusi udara di Jakarta dan sekitarnya tengah disorot. Kondisi ini membuat pemerintah memperketat pengawasan terhadap pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) industri demi mengendalikan emisi.

Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sampai meminta pengurangan jumlah PLTU batu bara, termasuk PLTU batu bara milik industri. Menyangkut kondisi ini, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita akan mendorong para pelaku industri untuk memenuhi kebutuhan listrik industri dari PT PLN (Persero) demi mengurangi jumlah PLTU. Namun dengan catatan, harga yang ditawarkan lebih murah.

"Kalau nanti kita memberikan satu policy bahwa industri harus beli listrik dari PLN tentu kita akan dorong itu dengan catatan harga PLN harus kompetitif juga," kata Agus saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (23/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menjelaskan, para pelaku industri menyusun sistem bisnis agar bisa menekan biaya produksinya sebesar-besarnya sehingga banyak di antara mereka yang membangun PLTU sendiri dan tidak mengambil suplai listrik PLN. Oleh karena itu, apabila nantinya muncul regulasi yang mewajibkan para pelaku mengambil suplai listrik PLN, harapannya tidak akan berimbas buruk pada daya saing industri.

"PLN-nya juga harus siap dengan memberikan harga yang kompetitif. Jadi kalau itu juga sudah kita bahas kemarin, sudah kita sampaikan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Jangan sampai nanti dia beli listrik dari PLN, nah itu nanti daya saingnya kalau harga PLN tidak kompetitif, nanti produk dari industrinya daya saingnya akan berkurang, itu catatannya," tambahnya.

Selain itu, Agus juga menyoroti listrik PLN yang juga berasal dari PLTU batu bara. Jangan sampai hanya berfokus pada pengalihan suplai listrik dari PLTU industri ke PLN, sementara PLTU batu bara masih menjadi sumber listrik utamanya.

Di sisi lain, Agus menilai, tidak perlu ada kompensasi untuk para pelaku usaha apabila nantinya PLTU industri dihentikan operasinya. Menurutnya yang terpenting adalah menjamin agar harga jual listrik yang ditawarkan PLN bisa kompetitif.

"Saya kira nggak perlu (kompensasi). Saya kira nggak apa-apa, yang penting harga harga jual PLN-nya kompetitif, dan kalau bisa di bawah harga produksi listrik per hour-nya itu di industri yang sudah punya. Tidak boleh lebih mahal supaya tidak mengurangi daya saing," pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Luhut memerintahkan industri memasang scrubber guna mengurangi polutan pada cerobong pabrik. Luhut juga meminta mengurangi jumlah PLTU batu bara.

"Sebagai upaya pengendalian emisi, kami akan mewajibkan industri untuk menggunakan "scrubber" dan mengurangi jumlah PLTU batu bara," kata Luhut di Instagramnya @luhut.pandjaitan, dikutip Jumat (18/8/2023).

Luhut menambahkan, diperlukan kerja sama dari sektor hulu hingga hilir untuk menyelesaikan masalah menyeluruh. ia juga menyebut akan melakukan modifikasi cuaca untuk membatasi dan mengurangi polutan di udara.

Simak juga Video 'Saat Istana Meluruskan Pernyataan Jokowi PLTU Batu Bara Tutup 2025':

[Gambas:Video 20detik]



(shc/ara)

Hide Ads