Tekan Emisi, RI Bisa Geber Teknologi Penyimpanan Karbon

Tekan Emisi, RI Bisa Geber Teknologi Penyimpanan Karbon

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 25 Agu 2023 16:06 WIB
COP27: Emisi Karbon Bahan Bakar Fosil Capai Rekor Tertinggi
Ilustrasi emisi karbon - Foto: DW (News)
Jakarta -

Indonesia bisa mendorong penerapan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) untuk mengurangi emisi. Indonesia secara geologis kaya akan akuifer asin (saline aquifer) dinilai cocok untuk penyimpanan CO2 dengan kapasitas 80 hingga 100 Giga Ton.

CCS adalah teknologi yang memungkinkan beberapa sektor dengan emisi tertinggi mengurangi emisinya, seperti industri manufaktur, pembangkit listrik, penyulingan, petrokimia, baja, dan semen serta sangat menjanjikan dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

Sehingga secara signifikan dapat mengurangi jumlah karbon dioksida yang masuk ke atmosfer, membantu mengurangi efek pemanasan global dan mengarahkan Indonesia menuju visi berwawasan hijau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Visi kita menjadikan Indonesia sebagai pelopor, pemimpin CCS Hub di kawasan," kata Executive Director Indonesia CCS Center (ICCSC) Belladonna Troxylon Maulianda dalam keterangannya, Jumat (25/8/2023).

"Kita terus berkolaborasi, sebagai katalisator, menyuarakan dan mendorong percepatan penerapan CCS di Indonesia," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Namun, penerapan CCS di Indonesia juga menghadapi sejumlah tantangan, antara lain berupa tata kelola dan regulasi, kerja sama komersial, fiskal yang atraktif dan bersaing, transportasi karbon, teknologi berskala industri, serta pengembangan CCS Hub di Indonesia, yang menghubungkan berbagai sumber emisi ke lokasi injeksi di Indonesia.

Kolaborasi dan komitmen aksi yang kuat dari pemerintah Indonesia, lembaga akademik, sektor swasta dan masyarakat, berperan penting mendorong penerapan CCS di Indonesia.

PT Pertamina (Persero) sendiri mendorong pengembangan CCS. Hal ini tidak hanya sejalan dengan komitmen menuju Net Zero Emission (NZE) dan dekarbonisasi, tapi juga dalam rangka mendukung program pemerintah.

"Salah satu peran aktif Pertamina dalam melakukan implementasi secara aktual terhadap Studi CCS/CCUS telah dibuktikan di Lapangan Jatibarang yang merupakan wilayah kerja Pertamina EP Cirebon Jawa Barat. Teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) dengan menggunakan CO2 di lapangan Jatibarang telah menunjukkan indikasi positif dari reservoir terhadap injeksi CO2 dengan metode Huff and Puff. Sistem ini telah dilakukan pada dua sumur di Lapangan Jatibarang pada bulan Oktober dan Desember 2022. Selanjutnya, akan dilakukan pilot interference 2 wells untuk CO2 flooding dan full field scale CO2 EOR," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

(acd/kil)

Hide Ads