Indonesia tengah mendorong produksi green hydrogen atau hidrogen hijau. Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Augustus Global Investment GmbH, PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PT Pupuk Iskandar Muda terkait pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau.
Serta, nota kesepahaman antara Augustus Global Investment GmbH dengan PT PLN (Persero) terkait penyediaan listrik untuk produksi hidrogen hijau.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, nota kesepahaman ini merupakan kerja sama yang pertama di ASEAN untuk produksi hidrogen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini MoU pertama di ASEAN untuk produksi hidrogen, kita di dalam roadmap net zero emission juga memasukkan hidrogen. Jadi arahnya untuk mengganti bahan bakar," katanya di Kementerian ESDM Jakarta, Senin (28/8/2023).
Dia mengatakan, hidrogen sendiri terdiri dari beberapa jenis. Hidrogen hijau ini diproduksi dari listrik yang terbarukan. "Yang coklat dari fosil, kalau biru itu fosil tapi CO2-nya dicapture, kalau ini pure ini bersih karena listriknya dari PLN yang bersih," katanya.
Bagi pemerintah, penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan terobosan di level bisnis untuk melihat secara komersial bagaimana hidrogen itu bisa diproduksi. Saat ditanya mengenai pemanfaatan, Dadan mengatakan, saat ini pihaknya masih fokus dari sisi produksi. Dia bilang, untuk pemanfaatan hidrogren dari sisi komersial yang sudah ada ialah untuk bahan bakar.
"Kita sekarang fokus untuk mendapatkan sisi produksinya dulu. Kalau untuk pemanfaatan, yang sekarang sudah komersial ada, tapi di kita belum, adalah untuk bahan kendaraan," ujarnya.
Saat ditanya kapan produksi ini berlangsung, Dadan juga belum menjawab secara detil. Namun, ia mendapat informasi jika produksinya sekitar 35 ribu ton per tahun.
"Skala komersial, kalau saya dengar, tapi kan dia tidak bilang, waktu kita diskusi itu pertama di kelas 35 ribu ton per tahun," katanya.
"Kalau segitu itu perlu listriknya kira-kira 300 MW, itu yang akan disediakan PLN dari listrik yang bersih," ujarnya.
Lihat juga Video 'Air Bisa Jadi Bahan Bakar? Ini Kata BRIN':